4 Cara Berbakti kepada Orangtua yang Telah Meninggal

Berbakti kepada orangtua yang telah meninggal.

oleh Putry Damayanty diperbarui 19 Sep 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi nyekar, ziarah kubur
Ilustrasi nyekar, ziarah kubur. (Foto oleh RODNAE Productions: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-bunga-bunga-pohon-depresi-6841361/)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah orangtua meninggal terkadang muncul beberapa penyesalan pada diri seorang anak. Misalnya pernah berperilaku buruk, belum bisa membanggakan orangtua dan masih banyak lainya. 

Sebagai seorang muslim sebaiknya tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan karena meskipun orangtua telah meninggal kita masih bisa berbakti kepada mereka. Islam juga telah menetapkan bahwa berbakti kepada kedua orangtua merupakan suatu bentuk kewajiban bagi pemeluknya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 23

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak"

Bahkan Rasulullah SAW pun menegaskan bahwa berbakti kepada kedua orangtua adalah amal yang paling dicintai Allah setelah sholat. Namun, harus kita ketahui bahwa berbakti kepada orangtua tidak hanya dilakukan pada saat keduanya masih hidup, tetapi juga ketika mereka telah meninggal.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut 4 cara berbakti kepada pada orangtua yang telah meninggal dunia:

 

Saksikan Video Pilihan ini:

1. Bersungguh-sungguh dalam Beramal

Sudah semestinya seorang anak bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya. Karena setiap amal shalih yang dilakukan oleh seorang anak maka orangtua juga akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang didapat seorang anak tanpa mengurangi pahala sang anak.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Najm Ayat 39 yang artinya:

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya".

Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلْتُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ وَإِنَّ أَوْلَادَكُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ

“Sesungguhnya sebaik-baik makanan yang kalian makan adalah makan dari hasil yang kalian usahakan. Sesungguhnya anak-anak merupakan bagian dari yang kalian usahakan” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

2. Mendoakan Orangtua

Salah satu cara berbakti ketika orangtua sudah meninggal adalah mendoakan dan memohon ampunan untuknya kepada Allah SWT,

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Artinya: “Berdoalah, Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orangtua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil”. (QS. Al-Isra: 24)

Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim, Nasai dan yang lainnya).

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis riwayat Ibnu Majah

إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

"Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di Surga kelak. Ia pun bertanya, “Bagaimana hal ini?” Maka dijawab: “Lantaran istighfar anakmu untukmu".

3. Menyambung Silaturahim

Menyambung silaturahim dengan saudara-saudara orangtua dan memuliakan teman orangtua semasa hidup termasuk bentuk bakti kepada mereka yang telah meninggal dunia.

Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya" (HR. Muslim).

من أحب أن يصل أباه في قبره فليصل إخوان أبيه بعده

“Barangsiapa yang ingin menyambung ayahnya di kuburannya, maka hendaknya ia menyambung teman-teman ayahnya dahulu waktu hidupnya.” (HR. Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih)

4. Bersedekah atas Nama Orangtua

Termasuk berbakti adalah bersedekah atas nama kedua orangtua. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi SAW

إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، أَفَلَهَا أَجْرٌ، إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا

“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu” (HR. al-Bukhari dan Muslim). 

Dalam hadis lain, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ

“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR. al-Bukhari) 

Demikianlah bentuk berbakti ketika kedua orangtua ketika mereka sudah meninggal. Insya Allah dengan menjalankan beberapa hal yang telah Allah tetapkan dan Nabi ajarkan di atas, maka penyesalan-penyesalan dan rasa rindu yang mendalam terhadap orangtua kita akan Allah ringankan. Aamiin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya