Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW banyak menerangkan tanda-tanda kiamat. Salah satunya adalah jumlah laki-laki lebih banyak dibanding wanita merupakan salah satu tanda kiamat sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Anas bin Malik RA .
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja perihal kepastian kapan terjadinya, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, termasuk Nabi dan para kekasih Allah seperti Waliyullah. Tentang hal ini, hanya Allah saja yang Maha Tahu.
Pengetahuan tentang kiamat hanya Allah saja yang tahu dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 187 dan Luqman ayat 34. ٔ
Rasulullah SAW dalam sabdanya banyak menyebutkan tanda-tanda kiamat. Salah satu tanda yang disebutkan ialah perihal jumlah wanita lebih banyak dibanding laki-laki. Benarkah ini merupakan tanda-tanda kiamat telah dekat?
Simak Video Pilihan Ini:
Redaksi Hadisnya
Bunyi hadis Rasulullah SAW tentang hal ini adalah sebagai berikut:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ، وَيَكْثُرَ الزِّنَا، وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ، وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
“Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda ‘Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu, merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, maraknya minum khamr, jumlah laki-laki sedikit sedangkan jumlah perempuan banyak, sampai-sampai 50 perempuan berada di naungan satu laki-laki (HR. Bukhari)
Dalam hadis sahih di atas bahwa jumlah wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki merupakan salah satu tanda kiamat. Bahkan dalam hadis di atas menyebutkan kuantitas perbandingan jumlah wanita dan laki-laki yakni 50 : 1.
Advertisement
Arti 50:1 dalam Hadis Ini
Menukil Islami.co, kata الْقَيِّمُ dalam hadis ini bermakna من يقوم بأمرهن (seseorang yang memenuhi kebutuhan mereka).
Dengan kata lain, di akhir zaman kelak, seorang laki-laki akan bertanggung jawab atas 50 perempuan, baik ibunya, istri-istrinya, anak-anaknya, kerabatnya maupun yang lainnya.
Penyebutan jumlah 50 bisa diartikan dari dua makna, yang pertama makna hakiki, yakni perbandingan jumlah perempuan dan laki-laki 50:1. Kedua, bisa juga bermakna majazi, dengan kata lain, 50 bukanlah patokan atau standar jumlah, melainkan untuk menggambarkan banyaknya perempuan di masa itu.
Argumen kedua ini mengacu pada hadis lain dalam Shahih al-Bukhari yang menyebutkan jumlah berbeda, sebagaimana diriwayatkan Abu Musa:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَطُوفُ الرَّجُلُ فِيهِ بِالصَّدَقَةِ مِنَ الذَّهَبِ، ثُمَّ لَا يَجِدُ أَحَدًا يَأْخُذُهَا مِنْهُ، وَيُرَى الرَّجُلُ الْوَاحِدُ يَتْبَعُهُ أَرْبَعُونَ امْرَأَةً يَلُذْنَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ النِّسَاءِ
Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman saat seseorang berkeliling membawa sedekah emas, namun ia tak menemukan seorang pun yang mau menerimanya. (Di masa itu juga) seorang laki-laki terlihat diikuti 40 perempuan, mereka berlindung padanya lantaran sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya perempuan. (HR Bukhari no 1414)
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul