Gus Baha: Gak Punya Alphard Gak Mati, Gak Makan Sesuap Nasi Bisa Mati

Penting mana sesuap nasi atau toyota alphard? Tak makan sesuap nasi bisa mati, kalau tak punya alphard?

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 04:30 WIB
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok kiai karismatik asal Rembang Jawa Tengah Murid KH Maimoen Zubair, Gus Baha mengajak manusia untuk banyak bersyukur. Pasalnya banyak orang yang sulit untuk bersyukur.

Banyak orang kesulitan mengadopsi sikap bersyukur dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan negatif seperti mengeluh atau membandingkan diri dengan orang lain dapat mengaburkan pandangan mereka terhadap hal-hal positif yang sebenarnya mereka miliki.

Selain itu, tekanan hidup yang tinggi, baik dari segi finansial, profesional, maupun sosial, sering kali membuat sulit bagi seseorang untuk melihat kebaikan dalam hidup mereka, karena fokusnya lebih tertuju pada kekurangan atau hal-hal yang belum tercapai.

Krisis dan kesulitan juga bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk merasa bersyukur. Ketika mereka dihadapkan pada masalah besar seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, atau konflik hubungan, bersyukur mungkin bukan hal pertama yang terlintas dalam pikiran mereka.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Gus Baha Menilai Banyak Orang Sulit Bersyukur

Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)

Perasaan tidak puas juga bisa menjadi faktor, di mana seseorang terus mencari kepuasan tanpa pernah merasa cukup dengan apa yang mereka miliki saat ini. Meskipun banyak orang menghadapi kesulitan dalam bersyukur, penting untuk diingat bahwa sikap ini dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.

Melakukan refleksi rutin tentang hal-hal yang baik dalam hidup, menghindari perbandingan yang tidak sehat, dan berlatih rasa terima kasih adalah langkah-langkah kecil yang dapat membantu seseorang mengembangkan sikap bersyukur yang lebih positif.

Gus Baha pernah menyampaiakan perihal sulitnya orang bersyukur dalam salah satu pengajiannya, yang diunggah ulang pada channel Youtube @HK.Channel_1221.

Gus Baha pernah menyinggung persoalan ini. Ia mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki alphard tidak akan mati. Alphard adalah kendaraan mewah yang kini dianggap sebagai lambang kemewahan.

Penting Mana Alphard dan Sesuap Nasi?

All New Toyota Alphard HEV
Ilustrasi Toyota Alphard (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Juga orang-orang yang tidak memiliki tanah ribuan hektar tidak akan mati. Mereka hanya akan mati jikalau tidak memakan sesuap nasi.

"Orang nggak punya alphard, nggak mati. Nggak punya tanah ribuan hektar, itu nggak mati," ujar Gus Baha.

"Tapi kalau nggak makan sesuap nasi, mati. Penting mana?" lanjut Gus Baha.

Gus Baha mengatakan bahwa saat ini banyak orang yang tamak dan untuk bersyukur saja harus menunggu memiliki alphard.

Untuk bersyukur harus mempunya tanah banyak. Bagi Gus Baha tindakan itu adalah hal yang bodoh.

Ia dengan keras menyindir orang-orang yang memiliki terlalu banyak syarat hanya untuk bersyukur, "mau syukur saja kok syaratnya banyak," katanya.

"Allah itu sangat ridha jika ada orang makan satu suapan nasi kemudian dia memuji Allah SWT," tandas Gus Baha.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya