Alasan Unik Gus Baha Selalu Bikin Kopi Sendiri, Padahal Ada Istri dan Santri

Gus Baha menceritakan pengalaman pribadinya yang selalu membuat kopi sendiri

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 14:30 WIB
Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)

Liputan6.com, Cilacap - Siapa sangka orang yang memiliki predikat mulia dan terhormat sebagai seorang ulama tersohor dan disegani oleh banyak orang ini menunjukan sikap yang zuhud.

Meski dirinya telah memilki seorang istri dan menyandang predikat mulia tersebut dirinya tidak gengsi membuat kopi sendiri.

Sosok yang dimaksud ialah kiai nyentrik yang merupakan ulama ahli Al-Qur’an asal Rembang, Jawa Tengah, yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih populer disapa Gus Baha.

Dalam salah satu kesempatan ceramahnya Gus Baha mengungkap hal unik ini. Dia mengaku, hal itu sudah biasa ia lakukan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tidak Ingin Dispesialkan Istri

Gus Baha dan Ning Winda
Gus Baha dan Ning Winda (Facebook/Muridus Shodiqin)

Saat menceritakan hal ini Gus Baha mengawali kisahnya dengan guyonan bahwa hingga sampai saat ini tidak bisa menilai istrinya ini tergolong taat atau tidak.

“Saya membayangkan punya istri sampai saat ini saya tidak tahu apakah dia taat sama saya atau tidak,” tuturnya dikitup dari tayangan YouTube Short @pengaosangusbaha, Minggu (20/10/2024).

Gus Baha memang sosok suami yang patut dijadikan teladan. Dirinya tidak mentang-mentang sebagai seorang suami harus dihormati.

Sebagaimana lazimnya, seorang suami jika ingin ngopi pasti minta dibuatkan oleh istrinya. Namun tidak demikian halnya dengan Gus Baha. Jika beliau ingin ngopi maka ia bikin sendiri. Beliau mengaku tidak ingin dispesialkan oleh istri.

"Beneran, silakah tanya istri saya, hingga sekarang saya bikin kopi sendiri, “Kalau bangun bikin kopi sendiri, seperti orang awam pada umumnya,” cerita Gus Baha

“Pikiran saya sederhana, melihat istri saya masih hidup itu sudah senangnya bukan main, ha..ha..ha..,” sambungnya.

“Ha..ha..ha…,” sahut tawa para hadirin.

Bahkan Gus Baha tidak setuju dengan kebiasaan yang menunjukkan superioritas laki-laki kepada perempuan. Adapun kebiasaan yang dicontohkan Gus Baha ialah perihal ruwatan saat menikah terdapat tradisi kaki suami dicuci oleh istrinya.

“Udah begitu saja, saya itu ya begitu, saya tidak punya target seperti harus dihormati, apalagi seperti ruwatan ala Jawa,” terangnya.

“Waktu menikah, kaki suaminya dicuci oleh istrinya, waduh jahiliyah itu kalau menurut saya,” tandasnya.

Hidup Sederhana Salah Satu Pokok Ajaran Islam

Gus Baha (SS: YT @ribathalbusyrowy)
Gus Baha (SS: YT @ribathalbusyrowy)

Mengutip NU Online, salah satu pokok dari ajaran Islam adalah bersikap hidup sederhana, dalam hal makanan, berpakaian dan bertingkah laku. Manusia muslim diarahkan ajaran agamanya agar dapat mengendalikan dorongan-dorangan yang ada dalam dirinya.

Dorongan itu biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu dorongan perut, dorongan seksual dan dorongan hawa nafsu. Dalam salah satu hadisnya Rasulullah Muhammad Saw. memperingatkan kepada kita.

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَفُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْهَوَى (رواه أحمد)

“Sesungguhnya yang sangat aku khawatirkan atasmu adalah hawa nafsu yang sesat; dalam kecendrungan perutmu, dorongan seksualmu, dan dalam kesesatan hawa nafsu”. (HR. Ahmad, No: 18937).

Dalam kehiduapan sehari-hari kita jumpai sebagian orang menjadi budak dari dorongan perutnya sendiri. Mereka hidup hanya untuk makan dan minum, tidak memiliki tujuan yang lebih luhur.

Mereka selalu berusaha dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan perutnya dengan kelezatan-kelezatan yang menyesatkan sehingga tidak memiliki arti yang penting dari kehidupannya.Kelompok seperti ini digambarkan oleh Nabi:

سَيَكُونُ رِجَالٌ مِنْ أُمَّتِي يَأْكُلُونَ أَلْوَانَ الطَّعَامِ، وَيَشْرَبُونَ أَلْوَانَ الشَّرَابِ، وَيَلْبَسُونَ أَلْوَانَ اللِّبَاسِ، وَيَتَشَدَّقُونَ فِي الْكَلامِ، فَأُولَئِكَ شِرَارُ أُمَّتِي (رواه الطبراني)

“Akan datang menimpa umatku banyak orang yang memakan berbagai macam makanan dengan cara berlebihan. Mereka juga minum dengan segala macam minuman juga berpakaian dengan pakaian yang berlebihan, mereka itu adalah orang yang paling buruk dari umatku”. (HR. Thabrani, No: 439).

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya