Liputan6.com, Jakarta - Penjelasan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) bahwa Allah SWT tidak suka hambanya doa berlebihan menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (1/11/2024).
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Artikel kedua yang juga menjadi perhatian adalah waktu sholat tahajud terbaik, penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH). salah satu keutamaan sholat tahajud adalah diberikan kedudukan tinggi.
Sementara, artikel ketiga yang juga populer yaitu kisah saat Mbah Kholil Bangkalan dituduh memalsukan uang, karena sering memberangkatkan orang tak mampu naik haji.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Allah SWT Tidak Suka Orang yang Berlebihan dalam Berdoa, Ini Maksudnya Menurut Gus Baha
Fenomena berdoa dengan permintaan yang melampaui batas sering kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini ternyata mendapat perhatian serius dari KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha.
Dalam sebuah ceramahnya, Gus Baha mengingatkan pentingnya sikap syukur dalam berdoa dan menghindari doa berlebihan.
Hal ini disampaikan dalam satu ceramah Gus Baha yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @gusbaha-n8f. Video tersebut mengulas pandangannya terkait doa yang sering kali dilandasi oleh keinginan besar tanpa disertai rasa syukur atas nikmat yang telah diterima sebelumnya.
“Allah itu tidak suka orang yang berlebihan dalam berdoa,” tutur Gus Baha. Ia mencontohkan doa yang dianggap berlebihan, misalnya seseorang yang meminta sesuatu yang sangat besar atau menginginkan lebih banyak nikmat sementara nikmat sebelumnya belum disyukuri.
Gus Baha memberikan ilustrasi sederhana. Misalnya, seorang yang sebelumnya jomblo berdoa agar segera menikah. Setelah doanya terkabul, bukannya bersyukur, orang tersebut malah meminta lebih, seperti berharap memiliki pasangan yang sempurna.
“Status jomblo saja belum disyukuri, kok sudah minta macam-macam,” tambahnya sambil tersenyum.
Menurut Gus Baha, doa yang baik seharusnya dimulai dengan rasa syukur atas apa yang sudah dimiliki. Ia menegaskan bahwa syukur adalah bentuk pengakuan atas nikmat Allah SWT yang telah diterima. “Jadi harusnya syukur dulu. Sekadar laku nikah saja itu harus syukur,” ujar Gus Baha.
Advertisement
2. Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH
Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat tahajud disebut sebagai amalan yang mendapatkan perhatian tinggi dari Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Selain menjadi bentuk ketaatan kepada Allah, tahajud juga dikenal sebagai ibadah nafilah yang melengkapi kekurangan dari sholat wajib lima waktu.
“Jika kau ingin menambah ketaatan, silakan lakukan ibadah yang sunnah-sunnah itu, kata Nabi Muhammad SAW,” ujar Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @AdiHidayatOfficial.
Dalam ceramahnya, ia menjelaskan keutamaan dan waktu terbaik sholat tahajud.
Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), sholat tahajud memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah mendapatkan pahala besar, mencegah diri dari perbuatan dosa, meningkatkan derajat hidup, hingga menjadi jalan masuk surga Allah SWT.
3. Saat Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Memalsukan Uang karena Sering Berangkatkan Haji
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil adalah ulama besar Indonesia yang berasal dari Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Karena itu, di belakang namanya sering disematkan nama Bangkalan, jadi Mbah Kholil Bangkalan.
Mbah Kholil juga dikenal dengan sebutan Syaikhona Kholil Bangkalan. Penyebutan syaikhona di depan namanya merupakan bentuk penghormatan, mengingat perannya sebagai guru bagi banyak syekh atau ulama besar tanah air.
Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube @Fakta_Bray, diceritakan tentang kisah luar biasa dari Mbah Kholil yang sering memberangkatkan orang naik haji, baik dari kalangan mampu maupun kurang mampu. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar dari banyak pihak.
Setiap bulan haji, ada sekitar 10 hingga 20 orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci oleh Mbah Kholil. Orang-orang ini berasal dari berbagai latar belakang ekonomi, termasuk mereka yang secara finansial dianggap tidak mampu. Namun, keberangkatan ini selalu berjalan tanpa hambatan.
Di tengah situasi Indonesia yang saat itu berada di bawah penjajahan Belanda, banyak yang mempertanyakan dari mana sumber dana Mbah Kholil untuk membiayai perjalanan haji tersebut. Mbah Kholil bahkan dituduh memalsukan uang.
Kecurigaan pun muncul, dan akhirnya Mbah Kholil dilaporkan ke pihak berwenang.
Advertisement