Nama-Nama Surga dan Artinya dalam Islam, Mengenal Keindahannya yang Mempesona

Jelajahi keindahan surga dalam Islam: Firdaus, Adn, Na'im, dan lainnya! Ketahui arti dan penghuni surga-surga tersebut serta bagaimana meraihnya.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 18 Mar 2025, 02:40 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 02:40 WIB
ilustrasi surga
ilustrasi surga, sumber : freepik.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Surga merupakan tempat yang dijanjikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Dalam Islam, nama surga memiliki berbagai sebutan yang menggambarkan keindahan dan kenikmatan yang ada di dalamnya. Memahami nama surga beserta artinya dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang kelak akan didapatkan oleh orang-orang beriman di akhirat nanti.

Dalam bahasa Arab, nama surga yang umum dikenal adalah "Al-Jannah" yang secara harfiah berarti kebun atau taman yang dipenuhi dengan pepohonan rindang. Nama surga ini menggambarkan sebuah tempat yang sejuk, nyaman, dan penuh dengan berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Penggambaran nama surga dalam Al-Qur'an dijelaskan sebagai tempat yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, senantiasa berbuah, dan teduh.

Menariknya, surga tidak hanya memiliki satu nama saja. Terdapat banyak nama surga yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits, di mana setiap nama memiliki makna dan menjelaskan karakteristik tertentu dari surga itu sendiri. Beberapa ulama menjelaskan bahwa meskipun nama surga beragam, namun hakikatnya surga itu satu. Berbagai nama tersebut merujuk pada sifat-sifat surga yang beragam dan menunjukkan berbagai tingkatan dan kenikmatan yang ada di dalamnya.

Berikut informasi lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, pada Rabu (12/3).

Promosi 1

Al-Jannah (Surga): Kebun Kenikmatan yang Abadi

Al-Jannah merupakan nama umum dari surga yang mencakup segala kenikmatan dan kebahagiaan yang ada di dalamnya. Kata "jannah" berasal dari kata "assatru" dan "attaghthiyah" yang berarti menutupi. Istilah ini menggambarkan bahwa surga adalah tempat yang tertutup dan tersembunyi dari pandangan manusia di dunia, menyimpan berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibayangkan oleh akal manusia.

Dalam surga Al-Jannah terdapat banyak pepohonan rindang yang menaungi penghuninya, memberikan kesejukan dan kenyamanan yang tiada tara. Penggambaran surga ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 35:

۞ مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ اُكُلُهَا دَاۤىِٕمٌ وَّظِلُّهَاۗ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا ۖوَّعُقْبَى الْكٰفِرِيْنَ النَّارُ

Artinya: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti taman), mengalir di bawahnya sungai-sungai, senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka." (QS Ar-Ra'd: 35)

Darussalam (Negeri Keselamatan): Tempat Tanpa Kesedihan

Darussalam adalah nama surga yang diberikan langsung oleh Allah SWT. Nama ini mengandung makna "negeri keselamatan", sebuah tempat di mana penghuninya terbebas dari segala bentuk kesedihan, ketakutan, dan penderitaan. Di Darussalam, jiwa-jiwa yang beriman akan merasakan kedamaian dan ketenangan yang hakiki.

Allah SWT menyebut nama surga ini dalam firman-Nya pada surat Al-An'am ayat 127:

۞... لَهُمْ دَارُ السَّلٰمِ عِنْدَ رَبِّهِمْ

Artinya: "Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) di sisi Tuhannya..." (QS Al-An'am: 127).

Selain itu, Allah SWT juga menyebutkan Darussalam dalam surat Yunus ayat 25:

وَاللّٰهُ يَدْعُوْآ اِلٰى دَارِ السَّلٰمِ ۚوَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya: "Allah menyeru (manusia) ke Dārussalām (surga) dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk)." (QS Yunus: 25).

Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT memberikan gambaran bahwa Darussalam adalah tempat yang telah Dia siapkan bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan mengikuti jalan yang lurus. Surga Darussalam menjadi simbol kedamaian yang abadi bagi jiwa-jiwa yang telah berjuang di jalan kebenaran selama di dunia.

 

Darul Khuldi (Negeri Keabadian): Kehidupan Tanpa Akhir

Darul Khuldi adalah nama surga yang mengandung makna "negeri keabadian". Nama ini diberikan karena penghuninya akan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya tanpa pernah beranjak keluar. Di Darul Khuldi, konsep kematian dan kepunahan sama sekali tidak ada, yang ada hanyalah kehidupan yang kekal dan abadi.

Allah SWT menegaskan keabadian surga ini dalam firman-Nya pada surat Sad ayat 54:

اِنَّ هٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهٗ مِنْ نَّفَادٍۚ

Artinya: "Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki (dari) Kami yang tidak habis-habisnya." (QS Sad: 54).

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menggambarkan bahwa rezeki di surga Darul Khuldi tidak akan pernah habis dan terus berlimpah. Penghuni surga ini akan mendapatkan kenikmatan yang tiada habisnya dan tidak akan pernah berkurang sedikitpun. Segala keinginan dan harapan akan selalu terpenuhi tanpa adanya batasan waktu.

Darul Khuldi juga menggambarkan bahwa kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya dan hakiki, berbeda dengan kehidupan dunia yang hanya sementara dan penuh dengan ujian. Di surga ini, manusia akan merasakan arti kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan yang tidak akan pernah berakhir.

Darul Muqaamah (Negeri Tempat Menetap): Rumah Kekal Tanpa Kepindahan

Darul Muqaamah merupakan nama surga yang memiliki arti "negeri tempat menetap". Kata "muqamah" sebagaimana ditafsirkan oleh ulama Al-Farra' dan Az-Zajjaj, mengandung pengertian berdiam di suatu tempat secara permanen dan tidak berpindah. Ini menggambarkan bahwa penghuni surga akan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya tanpa adanya perpindahan ke tempat lain.

Konsep Darul Muqaamah memberikan gambaran bahwa surga adalah tempat tinggal yang permanen bagi para penghuninya. Tidak akan ada perasaan ingin pindah atau bosan dengan tempat tersebut, karena segala kesempurnaan telah tersedia di dalamnya. Setiap sudut surga dipenuhi dengan keindahan dan kenikmatan yang tiada tara, membuat penghuninya betah untuk tinggal di sana selamanya.

Allah SWT menyebutkan tentang ketetapan ini dalam Al-Qur'an surat Fathir ayat 35:

الَّذِيْٓ اَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهٖۚ لَا يَمَسُّنَا فِيْهَا نَصَبٌ وَّلَا يَمَسُّنَا فِيْهَا لُغُوْبٌ

Artinya: "Yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu." (QS Fathir: 35)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa di Darul Muqaamah, para penghuninya tidak akan merasakan kelelahan atau kelesuan. Ini sangat berbeda dengan kehidupan di dunia di mana manusia selalu dihadapkan pada berbagai bentuk kesulitan dan kelelahan. Di surga, segala aktivitas dan kenikmatan yang dinikmati tidak akan pernah menimbulkan rasa letih atau bosan.

 

Jannatul Ma'wa (Surga Tempat Tinggal): Pelabuhan Terakhir Para Ruh

Jannatul Ma'wa adalah nama surga yang berarti "surga tempat tinggal". Kata "ma'wa" berasal dari kata "awaa" atau "ya'wiy" yang mengandung makna berhimpun di suatu tempat dan berdiam di situ. Jannatul Ma'wa menggambarkan surga sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang beriman setelah melewati perjalanan panjang di dunia.

Menurut pendapat Imam 'Atha, Jannatul Ma'wa adalah surga yang menjadi tempat tinggalnya Jibril dan para malaikat lainnya. Sementara itu, menurut Imam Muqatil dan Kalabi, Jannatul Ma'wa adalah surga yang menjadi tempat tinggalnya ruh para syuhada, yaitu mereka yang gugur dalam membela agama Allah SWT.

Allah SWT menyebutkan nama surga ini dalam firman-Nya pada surat As-Sajdah ayat 19:

اَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ جَنّٰتُ الْمَأْوٰى ۖنُزُلًا ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat surga tempat kediaman (Jannatul Ma'wa), sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS As-Sajdah: 19)

Ayat ini menjelaskan bahwa Jannatul Ma'wa adalah balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Di surga ini, mereka akan mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan sebagai imbalan atas amal baik yang telah mereka lakukan selama di dunia. Jannatul Ma'wa menjadi pelabuhan terakhir bagi jiwa-jiwa yang telah berjuang di jalan Allah SWT.

 

Jannatu 'Adn (Surga Adn): Taman Kenikmatan yang Kekal

Jannatu 'Adn adalah nama surga yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an. Kata 'adn sendiri mengandung makna berdiam dan kekal, menggambarkan bahwa penghuni surga ini akan kekal di dalamnya tanpa ada keinginan untuk keluar atau berpindah. Beberapa ulama berpendapat bahwa Jannatu 'Adn adalah nama untuk salah satu surga, sementara menurut pendapat yang lebih shahih, ini adalah nama untuk semua surga.

Jannatu 'Adn menggambarkan keindahan dan kenyamanan surga yang menyerupai taman yang indah dan asri. Di dalamnya terdapat berbagai macam pepohonan, bunga-bunga, dan sungai-sungai yang mengalir, menciptakan pemandangan yang memukau dan menenangkan hati. Allah SWT memberikan gambaran tentang Jannatu 'Adn dalam firman-Nya pada surat Maryam ayat 61:

جَنّٰتِ عَدْنِ ِۨالَّتِيْ وَعَدَ الرَّحْمٰنُ عِبَادَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّهٗ كَانَ وَعْدُهٗ مَأْتِيًّا

Artinya: "(Yaitu,) surga 'Adn yang telah dijanjikan oleh (Allah) Yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) gaib. Sesungguhnya janji-Nya pasti ditepati." (QS Maryam: 61).

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa Jannatu 'Adn adalah janji-Nya yang pasti kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Meskipun surga ini bersifat gaib dan tidak dapat dilihat dengan mata dunia, namun Allah SWT menjamin bahwa janji-Nya pasti ditepati. Ini memberikan keyakinan kepada orang-orang beriman bahwa perjuangan dan pengorbanan mereka di dunia tidaklah sia-sia.

 

Darul-Hayawaan (Negeri Kehidupan yang Sebenarnya): Kehidupan Hakiki Tanpa Kesulitan

Darul-Hayawaan adalah nama surga yang berarti "negeri kehidupan yang sebenarnya". Menurut Imam Abu 'Ubaidah, kata "hayawaan" berasal dari kata "hayat" yang berarti kehidupan. Nama ini menggambarkan bahwa kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang hakiki dan sebenarnya, tidak seperti kehidupan di dunia yang penuh dengan kesulitan dan pada akhirnya akan berakhir dengan kematian.

Di Darul-Hayawaan, penghuni surga akan merasakan kehidupan yang sempurna tanpa adanya kekurangan atau kesulitan. Tidak ada rasa sakit, tidak ada kesedihan, tidak ada kekhawatiran, dan tidak ada kematian. Semuanya adalah kebahagiaan dan kenikmatan yang tidak akan pernah habis dan berakhir. Allah SWT mengisyaratkan tentang kehidupan hakiki ini dalam firman-Nya pada surat Al-Ankabut ayat 64:

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS Al-Ankabut: 64)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memberikan perbandingan antara kehidupan dunia yang hanya sementara dan penuh dengan permainan, dengan kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan hakiki. Darul-Hayawaan menjadi simbol dari kehidupan yang sempurna dan abadi yang akan dirasakan oleh orang-orang beriman di akhirat kelak.

Firdaus: Surga Tertinggi dan Paling Utama

Firdaus adalah nama surga yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Beberapa ulama berpendapat bahwa Firdaus adalah nama untuk surga yang tertinggi dan paling utama. Sementara itu, sebagian ulama lain mengatakan bahwa Firdaus adalah nama untuk semua surga. Asal istilah Firdaus berasal dari kata "bustan" yang berarti kebun, dan menurut Imam Ka'lan, Firdaus adalah kebun anggur.

Firdaus menggambarkan keindahan surga yang menyerupai kebun yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan buah-buahan. Di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, menciptakan pemandangan yang indah dan menyejukkan hati. Allah SWT menyebutkan Firdaus dalam firman-Nya pada surat Al-Kahfi ayat 107-108:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًاۚ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal." (QS Al-Kahfi: 107)

خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا

Artinya: "Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari sana." (QS Al-Kahfi: 108)

Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa surga Firdaus adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka akan kekal di dalamnya dan tidak akan pernah ingin berpindah dari sana karena begitu indah dan nyamannya tempat tersebut.

Nabi Muhammad SAW juga menekankan keistimewaan surga Firdaus dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

"Apabila kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, karena sesungguhnya ia adalah tengah-tengah surga dan yang paling tinggi, di atasnya terdapat 'Arsy Ar-Rahman, dan dari sanalah memancar sungai-sungai surga."

 

Jannatun Na'im (Surga-Surga Tempat Segala Kenikmatan): Kebahagiaan Tanpa Batas

Jannatun Na'im adalah nama surga yang berarti "surga-surga tempat segala kenikmatan". Nama ini menggambarkan bahwa di dalam surga terdapat segala macam kenikmatan, baik yang bersifat lahir maupun batin. Kenikmatan-kenikmatan tersebut berupa makanan lezat, minuman segar, pakaian indah, pemandangan menakjubkan, aroma yang semerbak, dan berbagai hal lain yang memberikan kebahagiaan dan kesenangan.

Di Jannatun Na'im, tidak ada batasan dalam menikmati segala kenikmatan yang ada. Penghuni surga dapat menikmati apa saja yang mereka inginkan tanpa adanya rasa takut akan dosa atau memperhatikan aturan-aturan tertentu. Semua kenikmatan tersebut disediakan sebagai balasan atas ketaatan mereka kepada Allah SWT selama di dunia.

Allah SWT menggambarkan kenikmatan di Jannatun Na'im dalam firman-Nya pada surat Al-Waqi'ah ayat 12-24:

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِۙ

Artinya: "Berada di dalam surga-surga kenikmatan." (QS Al-Waqi'ah: 12)

Lebih lanjut, Allah SWT menjabarkan berbagai kenikmatan yang akan didapatkan oleh penghuni Jannatun Na'im:

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ. بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَ ۙوَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ. لَا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ

Artinya: "Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk." (QS Al-Waqi'ah: 17-19)

Ayat-ayat tersebut memberikan gambaran tentang kenikmatan yang akan dirasakan oleh penghuni Jannatun Na'im. Mereka akan dilayani oleh para pemuda yang tetap muda, disajikan berbagai macam minuman yang tidak menimbulkan pusing atau mabuk. Ini sangat berbeda dengan minuman di dunia yang dapat menimbulkan efek negatif bagi pengonsumsinya.

 

Al-Maqaam al-Amiin (Tempat Tinggal yang Aman): Perlindungan dari Segala Keburukan

Al-Maqaam al-Amiin adalah nama surga yang berarti "tempat tinggal yang aman". Kata "maqaam" berarti tempat tinggal, sedangkan "amiin" berarti yang aman dari setiap keburukan, bencana, dan hal yang dibenci. Nama ini menggambarkan bahwa surga adalah tempat yang memberikan keamanan dan perlindungan dari segala bentuk keburukan dan hal-hal yang tidak menyenangkan.

Di Al-Maqaam al-Amiin, penghuni surga akan terbebas dari segala bentuk ketakutan, kekhawatiran, dan kesedihan. Mereka tidak perlu takut akan adanya musibah, penyakit, atau hal-hal buruk lainnya yang sering dihadapi selama di dunia. Segala yang ada di surga hanyalah kebaikan dan kenikmatan tanpa adanya keburukan sedikitpun.

Allah SWT mengisyaratkan tentang keamanan di surga dalam firman-Nya pada surat Ad-Dukhan ayat 51-53:

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ مَقَامٍ اَمِيْنٍۙ. فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air." (QS Ad-Dukhan: 51-52)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa akan ditempatkan di tempat yang aman, yaitu di taman-taman yang indah dan didekat mata air yang jernih. Ini memberikan gambaran tentang kenyamanan dan keamanan yang akan dirasakan oleh penghuni surga.

Selain itu, di Al-Maqaam al-Amiin juga dijamin tidak akan ada kebinasaan dan kerusakan. Semua yang ada di surga akan terjaga dengan baik dan tidak akan pernah rusak atau binasa. Penghuninya pun dijamin tidak akan pernah keluar dari tempat tersebut karena begitu nyaman dan amannya berada di sana.

Maq'ad Shidq (Tempat Duduk Kejujuran): Kedudukan Mulia Bagi Hamba yang Benar

Maq'ad Shidq adalah nama surga yang berarti "tempat duduk kejujuran". Allah SWT memberi nama surga-Nya dengan sebutan ini karena penghuninya akan mendapatkan setiap tempat yang diinginkannya. Nama ini juga mengandung makna bahwa surga adalah balasan bagi orang-orang yang jujur dan benar dalam keimanan dan ketaatan mereka kepada Allah SWT.

Sekelompok ulama menafsirkan nama "shidq" dengan "jannah", yaitu amal yang dengannya surga didapat. Ini menggambarkan bahwa kejujuran dan kebenaran dalam beramal adalah kunci untuk mendapatkan surga. Orang-orang yang jujur dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya akan ditempatkan di tempat yang mulia dan terhormat di surga.

Allah SWT menyebutkan tentang Maq'ad Shidq dalam firman-Nya pada surat Al-Qamar ayat 54-55:

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّنَهَرٍۙ. فِيْ مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُّقْتَدِرٍ ࣖ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Mahakuasa." (QS Al-Qamar: 54-55)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa akan ditempatkan di tempat yang disenangi, yaitu di taman-taman yang indah dan di dekat sungai-sungai yang mengalir. Mereka berada di sisi Allah SWT Yang Mahakuasa, menunjukkan kedudukan mulia dan terhormat yang mereka dapatkan sebagai balasan atas kejujuran dan ketaatan mereka.

Maq'ad Shidq juga menggambarkan bahwa di surga, tidak ada kebohongan atau kepalsuan. Semua yang ada di sana adalah kebenaran dan kejujuran. Penghuni surga tidak akan pernah mengalami kebimbangan atau ketidakpastian, karena semuanya telah jelas dan pasti.

Nama-nama surga yang telah dijelaskan di atas memberikan gambaran yang komprehensif tentang keindahan dan kenikmatan surga yang dijanjikan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Setiap nama memiliki makna yang mendalam dan menggambarkan karakteristik tertentu dari surga, mulai dari kenikmatan, keamanan, keabadian, hingga kejujuran dan kebenaran.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya