Tiga Warga Madura Meninggal Karena DBD

Ketiga warga tersebut dikabarkan tidak pernah melakukan perjalanan ke luar kota meininggalkan suasana calon baby nya

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 07:00 WIB
Tiga Warga Madura Meninggal Karena DBD
Ilustrasi nyamuk demam berdarah atau DBD menyebabkan masyarakat takut. (Photo by FotoshopTofs on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Kasus Demam Berdarah Dengue di beberapa daerah Jawa Timur mulai meningkat. Bahkan, kasus tersebut sudah menyebabkan kematian seseorang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Madura Hidayat mengatakan, tiga orang warga Kabupaten Madura telah meninggal akibat DBD.

"Total jumlah warga Pamekasan yang terserang DBD di awal tahun 2022 ini sebanyak 43 orang, dan di antaranya tiga orang meninggal karena DBD," kata Hidayat di Pamekasan, seperti dikutip Antara, Rabu (26/1/2022).

Dia menyebutkan, sejumlah data warga yang menderita DBD ini berdasarkan laporan dari 21 puskesmas yang tersebar pada 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan per tanggal 19 Januari 2022.

Ketiga orang warga Pamekasan yang meninggal dunia akibat DBD itu karena yang bersangkutan dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi sangat parah.

"Kalau yang segera dirujuk, rata-rata bisa terselamatkan. Tapi yang lambat ini yang bisa menyebabkan kematian," katanya pula.

Hidayat menjelaskan jenis penyakit ini memang termasuk penyakit musiman dan biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.

Sementara itu, upaya untuk mencegah penyebaran jenis penyakit ini bisa dilakukan dengan cara "3M", yakni menguras tempat penampungan air secara rutin, mengubur semua barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dan menutup penampungan air.

"Kami saat ini juga terus gencar sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk," katanya.

Selain DBD, jenis penyakit lain yang biasa terjadi saat musim hujan diare, gagal-gagal dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Saksikan video pilihan berikut ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya