Liputan6.com, Jakarta Sebuah foto besar dalam sebuah bingkai terpampang di rumahnya. Sosok muda berusia 18 tahun tersebut adalah anak dari Amanda Beck yang bernama Ricky. Namun sesungguhnya Ricky tak pernah mencapai usia 18 tahun.
Baca Juga
Ricky meninggal akibat kecelakaan pada usia 9 tahun. Foto Ricky berusia 18 tahun tersebut adalah hasil olahan aplikasi yang biasa digunakan ahli forensik kepolisian untuk mencari anak yang hilang selama bertahun-tahun.
Advertisement
Teknologi rekayasa foto tersebut sampai saat ini terbukti akurat. Lebih dari 900 anak hilang di Amerika berhasil ditemukan dengan teknologi itu.
Age-processed photo adalah kini mulai menjadi konsumsi umum di Amerika. Fenomena ini juga mulai masuk ke Inggris. Biaya untuk mendapat foto rekayasa tersebut adalah sekitar 60 poundtserling (sekitar 1,2 juta rupiah).
Sebagian psikolog mengkritisi fenomena tersebut dan berpikir bahwa hal itu justru akan memperpanjang kesedihan orang tua yang ditinggal anaknya. Pat Frankish, psikolog klinis, mengatakan “Hal ini mengakibatkan penolakan kenyataan”.
Amanda tak setuju dengan hal ini. Menurutnya foto rekayasa tersebut secara perlahan membantunya untuk menghadapi kesedihan akibat kehilangan Ricky. Meskipun ia bercerita bahwa pada awalnya ia mengalami kesedihan yang semakin mendalam saat melihat foto rekayasa itu.