4 Aturan Keuangan bagi Pasangan untuk Pernikahan yang Bahagia

Jangan sampai masalah keuangan membuat pernikahan Anda tak bahagia.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 14 Sep 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 21:30 WIB
4 Aturan Keuangan bagi Pasangan untuk Pernikahan yang Bahagia
Jangan sampai masalah keuangan membuat pernikahan Anda tak bahagia. Foto: Womansday.com.

Liputan6.com, Jakarta Masalah keuangan bisa menyebabkan stres dalam pernikahan. Tantangan finansial mungkin mudah diselesaikan, namun banyak juga pasangan suami istri yang membutuhkan waktu lama untuk menemukan solusi.

Bagaimanapun juga, hal paling penting untuk menyamakan visi tentang keuangan dengan pasangan adalah dengan bersikap jujur dan terbuka. Dilansir dari Womansday.com pada Rabu (14/9/2016), berikut 4 tips keuangan bagi pasangan untuk pernikahan yang bahagia.

1. Menggabungkan keuangan

Kesalahan keuangan paling besar yang dilakukan oleh para pasangan suami istri adalah rekening terpisah. Ada pasangan yang berbagi tanggung jawab, misalkan istri membayar biaya listrik dan suami membayar sekolah anak. Pasangan yang sudah menikah seharusnya tidak memiliki istilah 'uang saya' dan 'uang kamu' melainkan 'uang kita', tanpa memandang siapa yang menghasilkan uang lebih banyak.

Hari dimana Anda mengatakan 'Saya bersedia' berarti menggabungkan rekening keuangan Anda dan pasangan. Baik nama Anda maupun pasangan seharusnya muncul pada pemeriksaan keluarga, tabungan dan rekening keuangan lainnya. Menggabungkan dana bisa jadi hal yang menakutkan, langkah ini akan membangun kepercayaan Anda dan pasangan dari waktu ke waktu. Sebuah rekening tunggal juga menciptakan komunikasi yang lebih baik. Diskusi tentang ini mungkin menyakitkan pada awalnya, tetapi akan lebih mudah seiring waktu berjalan.

Jika Anda menjalankan bisnis, buat rekening bank bisnis yang terpisah dari rekening pribadi. Tidak apa-apa jika kedua pasangan berada di rekening bisnis tersebut, namun jangan mencampur uang pribadi dengan uang dari pekerjaan Anda yang akan menciptakan kekacauan dalam hal pembayaran pajak. Jangan menggabungkan rekening pensiun. Menjaga rekening tersebut terpisah akan memungkinkan Anda untuk mengambil keuntungan penuh secara individual.

2. Membuat bujet bersama

Membuat perencanaan keuangan bersama dengan pasangan adalah hal yang sangat penting dalam pernikahan. Matikan televisi, pastikan anak-anak atau hal lain tidak akan mengganggu Anda dan pasangan. Anda perlu membuat perencanaan keuangan sekali sebulan meskipun angka-angkanya tidak akan berubah banyak. Saat Anda melakukan ini, Anda memberikan izin kepada diri sendiri dan pasangan untuk mengeluarkan uang secara spesifik, agar kehidupan dapat berjalan dan cita-cita masa depan tercapai.

3. Bersikap terbuka

Anda yang berperan baik sebagai orang yang merencanakan atau orang yang mengeluarkan uang, komunikasi yang terbuka dan jelas sangat penting untuk dijaga dalam setiap aspek keuangan Anda. Pastikan Anda dan pasangan memiliki informasi setiap rekening yang Anda, baik yang pribadi maupun yang bisnis. Meskipun pasangan belum tentu memeriksa rekening keuangan sesering Anda, namun memberikan akses penuh akan membuat dirinya merasa bertanggungjawab dan menimbulkan rasa memiliki.

Anda harus ingat bahwa Anda dan pasangan akan mempunyai pendapat yang berbeda dalam hal keuangan. Dengarkan pendapat pasangan dan coba memahami perasaannya, apakah ia gelisah atau merasa tidak aman. Jika Anda merasa enggan untuk membicarakan keuangan, jangan berhenti di situ dan terus berusaha untuk mendiskusikannya. Begitulah cara untuk menjalani pernikahan yang sehat, belajar bekerjasama dalam hal-hal sulit sekalipun.

4. Menggunakan uang dengan bijaksana

Jangan berpikir bahwa siapa pun yang menghasilkan uang lebih banyak mempunyai hak lebih untuk memutuskan apa saja pengeluaran yang akan dilakukan. "Itu uang saya! Kamu tak bisa mengatur bagaimana saya menghabiskannya!" adalah cara berpikir yang kompetitif dan hanya mendorong pasangan untuk menghabiskan uang dalam jumlah yang sama.

Konsep penggunaan uang dengan cara ini sangat berbahaya, meskipun dibungkus dengan 'keadilan'. Adil bukan berarti sama rata, dan sama rata belum tentu adil. Setiap pasangan memiliki kebutuhan finansial yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula. Bulan ini, mungkin pasangan Anda membutuhkan laptop baru. Bulan lain, Anda butuh ponsel baru. Tak ada cara untuk mencapai keadilan yang sempurna dalam hal pengeluaran, karena keuangan dalam pernikahan tidak akan berjalan seperti yang Anda bayangkan.

Dalam hal hak menggunakan uang, apakah Anda boleh menikmati bagian dari penghasilan Anda? Ya, tentu saja. Demikian pula dengan pasangan Anda. Bahkan pasangan Anda boleh menggunakan berapa pun, jika memang sesuai dengan kebutuhan dalam waktu tertentu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya