Tim Crisis Center Kemenpar Terus Pantau Situasi Gunung Agung Bali

Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata terus memantau menit per menit perkembangan situasi di Bali, terutama menyangkut kepariwisataan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 23 Sep 2017, 21:38 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2017, 21:38 WIB
Gunung Agung
Kebakaran melanda hutan di lereng Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali. (Foto: Istimewa/BNPB)

Liputan6.com, Denpasar Sejak muncul tanda-tanda erupsi Gunung Agung Bali, alarm Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut bersuara. Dia memerintahkan Ketua Tim Crisis Center Kemenpar untuk memantau menit per menit perkembangan situasi di Bali. Terutama menyangkut kepariwisataan, di Pulau Dewata itu.

Arief Yahya masih belum angkat bicara soal peristiwa alam itu. Namun dirinyaa berpesan agar warga Bali, yang mengalami dampak langsung fenomena vulkanik ini tetap bersabar, dan sama-sama berdoa agar senantiasa diberi keselamatan. "Kami turut prihatin," kata Arief Yahya.

Menteri asli Banyuwangi ini juga berharap kepada warga Bali, yang tidak terkena dampak langsung, agar ikut berpartisipasi membantu, bergotong royong.

"Kepada wisatawan, harap waspada, ikuti saran dan anjuran pemerintah, agar menghindari daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak seandainya terjadi erupsi," kata Arief Yahya.

Sementara itu, laporan Ketua Tim Crisis Center Kemenpar, Ngurah Putra, sekarang sudah pada posisi level 4, yaitu posisi awas. Radius jarak pantau dari 9 km diperluas menjadi menjadi 12 km.

Menurutnya, pemerintah Provinsi Bali bersama BPBD telah mengantisipasi dengan melakukan pengungsian tehadap penduduk yang berada dekat gunung agung sejumlah kurang lebih 15.000 orang di tenda dan tempat pengungsian lainnya yang berada di jarak aman.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginstruksikan kepada semua instansi dinas Provinsi Bali untuk memberikan bantuan pada pos-pos yang telah ditentukan dan telah dilaksanakan mulai hari ini.

Masih Normal

Dispar Bali bersama Dispar kabupaten dan kota serta stakeholder pariwisata akan mengadakan pertemuan untuk membantu saudara-saudara kita melalui pos-pos yang sudah ditentukan.

Yang pasti, kata Ngurah Putra yang berdarah Bali itu menyampaikan bahwa Bandara Ngurah Rai sampai malam ini, Sabtu, 23 September pukul 19.00 tetap aman, berjalan normal, tanpa ada pembatalan penerbangan.

"Semoga tetap lancar dan aman," kata Ngurah putra.

Tim Crisis Center juga mencatat, belum ada wisman yang melakukan pembatalan ke Bali. Juga belum ada laporan wisman yang mempercepat kepulangan karena erupsi gunung agung itu.

"Mohon doa semua pihak, agar situasi Gunung Agung segera normal, kembali seperti biasa," ujar Ngurah Putra.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya