Menteri Susi Merasa Takjub dengan Tradisi Sasi di Pulau Hatta

Dalam kunjungannya ke Pulau Hatta di Maluku, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merasa takjub dengan tradisi sasi.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 25 Okt 2017, 10:37 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 10:37 WIB
Susi Pudjiastuti
Dalam kunjungannya ke Pulau Hatta di Maluku, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merasa kagum dengan tradisi sasi. Foto: Dok. Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Pulau Hatta yang berada di kawasan Maluku, tepatnya di Kecamatan Banda, Kebupaten Maluku Tengah, punya kearifan lokal yang terus dijaga dan dilestarikan. Kearifan lokal yang hidup dan berkembang dalam tradisi masyarakat Pulau Hatta tersebut dikenal dengan nama “Sasi”.

Sasi merupakan larangan adat untuk mengambil sumber daya alam dalam jangka waktu tertentu, termasuk sumber daya laut, demi menjaga ekosistem agar tidak punah. Masyarakat Pulau Hatta sendiri telah lama memberlakukan aturan Sasi untuk beberapa sumber daya laut, mulai dari lobster, teripang, siput batu laga, dan kerang lola.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengapresiasi kepatuhan masyarakat Pulau Hatta dengan terus memegang teguh aturan adat Sasi. Dalam kunjungannya ke Pulau Hatta, Menteri Susi, menurut informasi yang diterima Liputan.com, Rabu (25/10/2017) mengatakan, “Ini kearifan yang luar biasa. Apalagi doanya untuk lebih meningkatkan hasil. Ini orang di luar sana, yang lebih maju (harus) belajar dari bapak-bapak. Kita yang lebih maju justru lebih serakah. Kita harus belajar dari bapak-bapak bahwa Sasi, pembatasan itu untuk meningkatkan hasil. Ini yang sedang saya coba untuk promosikan bahwa menjaga kelestarian adalah menambah peningkatan hasil bagi masyarakat."

 

Susi Pudjiastuti
Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti saat snorkeling di Pulau Hatta berburu kerang lola. Foto: Dok. Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Menteri Susi menambahkan, kearifan lokal ini perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan satu upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati.

"Jadi ‘Sasi’ adalah upaya penyetopan penangkapan untuk tujuan menjaga populasi sumber daya alam tetap tersedia, untuk memenuhi kebutuhan anak-cucu sekaligus untuk meningkatan pendapatan masyarakat di masa mendatang," ungkap menteri Susi.

 

Susi Pudjiastuti
Kerang lola menjadi salah satu potensi kekayaan laut di Pulau Hatta yang terus lestari dengan adanya aturan adat sasi. Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam kunjungan tersebut, Susi Pudjiastuti juga menyaksikan panen kerang lola yang dilakukan pada saat “Buka Sasi” selama enam hari, setelah diberlakukan aturan tersebut selama dua tahun terakhir. Menteri Susi menyatakan kekagumannya dengan masyarakat Pulau Hatta dan menganggap pulau tersebut punya potensi pariwisata yang bagus untuk dikembangkan, mengingat selain punya keanekaragaman kuliner laut, pulau ini juga dilingkupi beragam destinasi wisata panati dengan pasir putihnya yang halus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya