9 Fakta Unik di Balik Perayaan Black Friday

Black Friday jadi kesempatan bagi banyak orang yang ingin berbelanjan dengan harga miring.

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 24 Nov 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2017, 14:30 WIB
9 Fakta Unik di Black Friday
Terdapat beberapa fakta unik tentang black friday (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Black Friday menjadi hari yang ditunggu bagi shoppaholic untuk berbelanja. Beberapa brand ritel membanderol produk mereka dengan harga miring. Anda akan bersaing dengan ribuan orang lainnya untuk mendapatkan barang yang Anda inginkan dengan harga murah. Dikutip dari usnews pada Jumat (24/11/2017), berikut beberapa fakta unik di balik hebohnya black friday.

1. Lebih menarik dari wahana permainan

Ke mana biasanya Anda berpergian ketika libur? Jika sebagian hari libur biasanya Anda habiskan pergi ke kebun binatang atau wahana permainan, lain halnya di black friday. Tempat berbelanja lebih menarik daripada manapun. Sebagian orang akan lebih memilih pergi ke pusat perbelanjaan di black friday untuk menikmati diskon besar-besaran yang ada. Mereka mendapatkan berbagai keperluan natal dan tahun baru dengan harga yang lebih murah

2. Korban jiwa di black friday

Hari Anda akan benar-benar menjadi gelap akan menjadi kenyataan di black friday jika Anda tidak waspada. Berbelanja di black friday berarti mempertaruhkan nyawa dompet dan juga diri Anda. Anda berdesak-desakkan dengan ribuan orang lainnya yang datang di black friday. Penuh sesaknya orang di black friday berpotensi menimbulkan korban jiwa. Oksigen yang tersedia di sebuah ruangan akan menipis. Bisa-bisa Anda jatuh pingsan. Oleh karena itu, Anda tetap perlu waspada dan menjaga kesehatan Anda.

3. Tidak lagi di hari Jumat

Idealnya, black friday dilakukan di hari Jumat. Namun beberapa tahun belakangan ini, beberapa brand ritel memutuskan untuk menggelar black friday di 1 hari sebelum atau sesudah black friday. Ada yang melakukannya Senin setelah minggu Thanksgiving yang disebut sebagai cyber monday.

4. Tak perlu lagi datang ke toko

Kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi mudah. Kemudahan ini juga berdampak pada budaya berbelanja di black friday. Anda tetap bisa berbelanja di black friday tanpa harus pergi keluar rumah dengan berbelanja online. Beberapa e-commerce juga menyelenggarakan black friday dengan menawarkan pengiriman sehari sampai.

5. Tidak semua toko menyelenggarakan black friday

Ketika hampir semua toko membanderol produknya dengan diskon besar-besaran, ternyata ada beberapa brand ritel yang tidak menyelenggarakan black friday. Mereka memiliki beberapa alasan untuk tidak menyelenggarakan black friday. Anda harus memastikan apakah brand ritel kesayangan Anda menyelenggarakan black friday atau tidak.

6. Tidak semua produk ada potongan harga

Perusahaan ritel tidak mendiskon semua produknya. Ada beberapa produk yang justru harganya lebih mahal dibandingkan hari biasanya. Berdasarkan riset yang dibuat Wallethub pada 2015, beberapa produk seperti buku dan dvd musik maupun film akan lebih mahal dibanding hari biasa.

7. Piyama menjadi best seller

Di saat black friday, item yang lebih banyak terjual dan menjadi best seller disejumlah ritel. Piyama dan pakaian rumah lainnya lebih laku terjual karena harganya jauh lebih murah dengan kualitas yang baik.

8. Budaya black friday sudah mendunia

Budaya black friday sebenarnya merupakan budaya Amerika setelah Thanksgiving. Namun budaya ini telah menjadi budaya global di mana hampir seluruh negara di dunia merayakan black friday, termasuk Indonesia.

Dilansir dari black-friday.sale pada Senin (27/11/2017), data pencari diskon pada black friday 2017 di Indonesia meningkat 50 persen dibandingkan hari Jumat biasanya. Produk yang paling dicari dalam black friday 2017 di Indonesia adalah elektronik (gadget), kemudian menyusul produk fashion dan travel. Rata-rata jumlah pembelian di Black Friday 2017 meningkat dibandingkan ketika Single Day, yakni dari Rp135.000 menjadi Rp144.000 per orang. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cukup menikmati budaya Black Friday.

Igor Shapiro, Managing Director Asia Pacific and Eastern Europe platform ​Black-friday.sale mengatakan, “Popularitas Black Friday semakin tumbuh di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia.Kami melihat komunitas pencari deals terus mencari penawaran terbaik. Apabila diperhatikan dan dimanfaatkan momennya sebaik mungkin, Black Friday dapat memberikan keuntungan besar bagi para peritel ​seperti ​halnya ​momen ​diskon ​Singles ​Day ​11.11 ​dan ​Hari ​Belanja ​Online ​Nasional ​12.12.”

9. Black friday bukan hari diskon belanja terbesar

Para shoppaholic menjadi heboh di black friday karena diskonnya yang lumayan. Ternyata black friday bukanlah hari dengan diskon belanja terbesar. Diskon rata-rata di black friday mencapai 30-60 persen. Sementara diskon belanja terbesar adalah sehari sebelum Natal, di mana diskonnya mencapai 90 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya