Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang beredar di media sosial membuat banyak warganet penasaran. Seorang pria tua atau lebih pas disebut kakek, terlihat sedang terjatuh dan kesulitan bangkit lagi dengan karung di tanganya di trotoar jembatan Ampera, Palembang..
Video itu kemudian diunggah di akun Instagram ‘Perawat Peduli Palembang’ sebuah badan amal di bidang kesehatan pada 8 Juni 2019. Mereka menulisan, bagi warga kota Palembang yang mengetahui informasi tentang bapak tua tersebut agar menghubungi mereka melalui nonor telepon dan WhatsApp yang tertera.
Advertisement
Baca Juga
Dua hari kemudian, mereka kembali mengunggah video yang menjelaskan sosok kakek tersebut. Kali ini, sang kakek terlihat sedang makan di sebiuah warung di dekat jembatan tersebut.
Mereka ternyata mengaku kesulitan mendapatkan informasi lebih mendalam dari sang kakek karena ada masalah komunikasi. Sang kakek sangat sulit diajak berkomunikasi. Usianya sekitar 80 tahun dan hanya menjawab tinggal di daerah Kayu Agung.
"Kita akan terus mencoba mencari informasi nantinya setidaknya sekarang kita sudah mengetahui keberadaan kebenaran kakek tersebut," tulis akun Perawat Peduli Palembang’ pada 10 Juni 2019.. Mereka juga memberi klarifikasi tentang sumber awal video tersebut.
Sang kakek sempat jatuh tiga kali dan sudah dilakukan pertolongan, tapi tidak kerekam disaat melakukan pertolongan. Mereka berharap agar warganet tetap berfikir positif.
Video diambil untuk menyadarkan atau mungkin bisa dilihat keluarga atau saudara kakek tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Bagus dari Perawat Peduli Palembang saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 11 Juni 2019.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Panti Khusus Lansia
"Iya, jadi video itu direkam oleh seseorang supaya ada keluarga si kakek yang bisa melihat atau mungkin ada orang yang bisa membantu. Kita ikut membantu menyebarkan informasi lewat media sosial setelah ketemu langsung dengan si kakek ini," terangnya.
"Tapi kita kesulitan menggali informasi karena si kakek ini nggak mau berkomunikasi, agak sulit buat diajak bicara, bahkan namanya pun kita belum tahu. Kita hanya bisa memperkirakan usianya sekitar 80 tahun dan ia tinggal di daerah Kayu Agung," sambung Bagus.
Untuk sementara sang kakek menetap di sekitar jembatan Ampera karena menolak buat dievakuasi ke tempat lain. Menurut Bagus, pihaknya sementara ini memberi bayaran pada sebuah warung nasi di sekitar jembatan tersebut agar sang kakek bisa tetap makan.
Bagus mengatakan, perlu pendekatan yang lebih persuasif untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas lagi dari sang kakek. Ia mengaku akan kembali bertemu dan berbicara dengan sang kakek di hari ini, Rabu (12/6/2019) dan berharap bisa mendapatkan data yang lebih lengkap.
Kalau belum ada pihak keluarga yang menghubungi, rencananya sang kakek akan dimasukkan ke panti sosial khusus lansia agar bisa dirawat dan diurus dengan lebih baik lagi.
Advertisement