Makna Tradisi Potong Gigi di Bali Seperti Dilakukan Nora Alexandra

Nora Alexandra menjalani upacara potong gigi sebelum menikah. Apa maknanya?

oleh Komarudin diperbarui 09 Agu 2019, 00:04 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 00:04 WIB
FOTO: Nora Alexandra Jalani Potong Gigi Sebelum Menikah dengan Jerinx SID
Ketika tradisi potong gigi berlangsung, seseorang akan berada pada masa cuntaka atau tidak suci untuk disucikan. Gigi yang telah dipotong lantas diletakkan di atas sebuah kain berwarna cokelat kekuningan yang didoakan bersama dengan sepiring sesaji. (Liputan6.com/IG/@ncdpapl)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Nora Alexandra menjadi menarik perhatian publik usai beredarnya kabar ia akan menikah dengan Jerinx SID. Perempuan blasteran Swiss-Indonesia ini bahkan telah menjalani upacara potong gigi.

"Potong gigi adalah upacara keagamaan Hindu-Bali bila seorang Anak sudah beranjak dewasa, diartikan juga pembayaran hutang oleh Orang Tua ke Anaknya karena sudah menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia," jelas Nora dalam unggahannya, Selasa, 6 Agustus 2019.

"Upacara ini termasuk apa yang disebut dengan istilah upacara manusia yadnya," lanjut Nora.

Selain dikenal potong gigi, tradisi ini juga disebut Metatah. Biasanya juga disebut dengan Mepandes atau Mesanggih.

Meski disebut potong gigi, bukan berarti gigi dipotong hingga habis, tapi dikikir agar rapi. Gigi yang telah dipotong lantas diletakkan di atas sebuah kain berwarna cokelat kekuningan yang didoakan bersama dengan sepiring sesaji. Dalam tradisi ini, seseorang akan berada pada masa cuntaka atau tak suci untuk disucikan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tujuan Potong Gigi

Nora Alexandra
Nora Alexandra sedang menjalani upaca potong gigi atau metatah sebelum menikah dengan Jerinx SID (Dok.Instagram/@ncdpapl/https://www.instagram.com/p/B00TWiqF3L7/Komarudin)... Selengkapnya

Dalam tradisi Hindu Bali, seperti dilansir dari kintamani.id, menatah gigi bertujuan menghilangkan keburukan pada diri dalam wujud bhuta, kala, pisaca, raksasa, yang artinya jiwa dan raga yang diliputi oleh watak Sad Ripu agar dapat menemukan hakikat manusia yang sejati.

Sad Ripu sendiri merupakan enam jenis musuh yang timbul dari perbuatan yang tak baik dalam diri manusia. Keenam musuh tersebut, yaitu kama, loba, krodha, mada, moha, dan matsarya.

Kama yaitu hawa nafsu yang tak terkendalikan, loba yaitu sifat ketamakan. Krodha yaitu marah yang melampaui batas, sedangkan mada yaitu mabuk.

Lain halnya dengan moha kebingungan dan kurang berkonsentrasi sehingga tak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Selain itu, ada matsarya atau sifat iri hati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya