Usaha Kuliner Kini Tak Terpisahkan dari Platform Digital

Menguasai teknologi, termasuk platform digital, terbukti meningkatkan omzet usaha kuliner hingga 80 persen.

oleh Henry Hens diperbarui 23 Agu 2019, 14:01 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 14:01 WIB
Festival Jajanan Bango Jakarta 0615 1
Festival Jajanan Bango Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Usaha kuliner di Indonesia makin berkembang pesat. Bisnis di bidang yang satu ini dianggap makin menjanjikan. Meski begitu, berbisnis di bidang kuliner tidak semudah yang dikira banyak orang.

Selain harus terus berinovasi, kemampuan para pengusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi bisa menjadi faktor penting untuk mengembangkan bisnis mereka. Bahkan dengan adopsi tersebut, pengusaha bisa mencetak peningkatan omset sampai 80 persen.

Menurut Managing Director Unilever Food Solutions, Joy Tarigan, saat ini jumlah total pasar layanan makanan atau food service di Indonesia tumbuh sebesar sembilan persen per tahun, dengan nilai mencapai Rp844,35 triliun pada 2019.  Ternyata, sebanyak 90 persen merupakan restoran independen, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Di 2019, sebanyak 15 juta pelaku UMKM, termasuk di bidang kuliner, kini sudah mulai bertransformasi ke ranah digital dengan rata-rata kenaikan omzet sekitar 80 persen," terang Joy Tarigan di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2019.

Untuk itu, melalui kompetisi 'Bango Penerus Warisan Kuliner 2019', mereka membekali para pelaku usaha kuliner tentang pemanfaatan platform digital untuk memajukan usaha sekaligus menjaga kelestarian warisan kuliner Nusantara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Media Promosi Digital

Bango
Acara kecap Bango menghadirkan artis dan pengusaha kuliner, Ussy Sulistiawati. (Liputan6.com/Henry)

Selebritas sekaligus pemilik usaha kuliner, Ussy Sulistiawaty mengaku sangat memanfaatkan platform digital. Bagi Ussy, promosi di platform digital saat ini sudah tak terpisahkan dari strategi pemasaran yang dijalankan.

"Selain lebih cepat dan efIsien, saya juga bisa langsung berinteraksi dengan para pelanggan sama dapat banyak masukan juga. Yang pasti juga buat promosi, itu bisa membantu banget," tutur artis yang punya tiga usaha di bidang kuliner ini.

Hal senada juga dipaparkan Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata (Kempar), Vita Datau. Menurut Vita, masih banyak pengusaha kuliner yang memerlukan kemampuan dan akses lebih dalam menggunakan media promosi digital, contohnya media sosial.

"Jadi, perlu ada kombinasi antara visual dan narasi yang kuat dalam melakukan promosi di media sosial. Artinya, selain pemahaman mengenai digital marketing yang baik, para pengusaha kuliner perlu memahami keunggulan hidangannya dan mampu menceritakannya dengan baik kepada konsumen," tutur Vita dalam kesempatan yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya