Dikenal Kaya Manfaat, Ternyata Ini 4 Fakta yang Salah tentang Air Lemon

Air lemon memang memiliki banyak manfaat, tapi selama ini banyak juga mitos-mitos yang beredar tentang kegunaannya ini.

oleh Henry diperbarui 22 Sep 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 22:00 WIB
4 Fakta yang Salah tentang Air Lemon
Ilustrasi air lemon. (dok. Unsplash/Novi Thedora)

Liputan6.com, Jakarta - Lemon adalah buah yang dikenal memiliki banyak manfaat. Hal ini dikarenakan lemon kaya akan vitamin C, vitamin B dan mineral lainnya. Rasanya yang asam juga menyegarkan orang yang mengonsumsinya. Tak heran, lemon sering dijadikan berbagai olahan minuman, seperti air lemon dan infused water.

Air lemon yang terbuat dari perasan lemon yang dicampur dengan air bisa dinikmati dalam kondisi dingin maupun panas. Banyak orang yang kerap meminum ini sebagai minuman di pagi hari karena dikatakan bisa meningkatkan mood dan energi.

Orang juga gemar meminumnya karena banyak anggapan yang beredar bahwa air lemon bisa mencegah berbagai penyakit, detoksifikasi hingga menurunkan berat badan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, terdapat juga beberapa informasi yang sebenarnya keliru tentang manfaat air lemon tersebut.

Melansir dari Medical News Today, 20 September 2019, ada beberapa anggapan yang selama ini ternyata tidak sesuai dengan uji coba sains. Berikut empat mitos terhadap air jeruk sitrun ini.

1. Air Lemon Mencegah Kanker

Beberapa klaim mengatakan lemon mengandung alkali dan hal tersebut menyebabkan premis bahwa sel kanker tidak dapat berkembang di lingkungan dengan zat basa. Sebenarnya, sel kanker memang lebih mudah tumbuh pada lingkungan dengan zat asam, tapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk sel kanker tetap tumbuh di tempat yang basa.

Fakta lainnya, sel kanker memiliki kemampuan untuk membuat lingkungan yang asam secara sendirinya. Jadi, mengonsumsi makanan atau minuman yang dikatakan mengandung alkali tidak akan menghentikannya juga karena baik darah atau sel pada tubuh tidak akan berubah dengan apa yang Anda makan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Air Lemon Meningkatkan Pengeluaran Urin

4 Fakta yang Salah tentang Air Lemon
Ilustrasi air lemon. (dok. Unsplash/Novi Thedora)

Mitos ini mungkin jarang didengar, tapi jika dibiarkan mungkin akan semakin banyak orang yang percaya. Dikatakan meminum air lemon dapat membuat Anda lebih mudah kencing. Nyatanya, tidak hanya lemon tapi semua makanan yang mengandung potasium seperti sayuran, daging dan buah lainnya memang meningkatkan potensi pengeluaran urin.

Dampak dari potasium terhadap pengeluaran urin tidak sebesar itu, yang membuat Anda mudah kencing adalah jumlah air yang diminum. Semakin banyak air yang diminum, semakin mudah Anda kencing. Jadi, bukan karena lemon yang menyebabkan pengeluaran urin berlebih, tapi konsumsi air dalam bentuk apapun.

3. Air Lemon Mengurangi Nafsu Makan

Informasi kali ini tidak sepenuhnya salah. Tapi, ada beberapa premis yang bisa diluruskan. Buah lemon mengandung serat berjenis pektin, dan serat ini memang dapat membantu mengurangi nafsu makan dan asupan kalori. Tapi, jika perasan buah lemon telah dicampur dengan air, kandungan tersebut akan berkurang.

Kandungan pektin dalam satu buah lemon saja hanya dua gram. Jadi, apabila sudah diperas dan dicampur bahan lain, jumlah pektin tidak akan berpengaruh signifikan pada tubuh. Air lemon bisa membantu menurunkan berat badan karena membantu mempercepat metabolisme tubuh, sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan.

4. Air Lemon Dapat Menambah IQ

Belum ada uji coba sains yang mengatakan bahwa kandungan pada lemon yang dapat meningkatkan kecerdasan. Hal yang sebenarnya terjadi adalah rasa asam pada air lemon yang membuat Anda lebih terfokus pada suatu hal. Istilahnya, air lemon dapat membuat Anda melek.

Jika Anda melek, Anda bisa lebih fokus dan terpusat dalam memerhatikan sesuatu. Karenanya, disarankan untuk meminum air lemon setiap pagi. Tapi, peningkatan kefokusan ini tidak ada kaitannya dengan bertambahnya IQ pada otak. (Novi Thedora)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya