Liputan6.com, Jakarta - Seperti maskapai penerbangan di Indonesia dan beberapa negara lainnya, British Airways juga menghentikan untuk sementara pemesanan penerbangan ke China akibat virus corona. Maskapai penerbangan itu menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China daratan.
Sementara pemerintah Inggris sedang menyelesaikan rencana yang mendesak pemulangan warga mereka dari provinsi Hubei yang terserang virus corona.
Maskapai penerbangan Inggris itu mengoperasikan penerbangan harian ke Shanghai dan Beijing dari Heathrow, London. Mereka menghentikan penerbangan dengan segera setelah kantor luar negeri memperingatkan terhadap 'semua kecuali perjalanan penting' ke negara itu karena wabah virus corona, seperti dilansir Metro, Rabu, 29 Januari 2020.
Advertisement
Baca Juga
Seorang guru dari Inggris di kota Wuhan mengatakan bahwa warga negara Inggris diberikan rincian penerbangan yang akan datang. Ia mengatakan bahwa penerbangan yang membawa orang Inggris kembali pulang dapat dimulai paling cepat pada hari ini, Kamis (30/1/2020).
Batas waktu bagi mereka yang terjebak di kota Wuhan dan daerah sekitarnya untuk menghubungi konsulat Inggris yang menyatakan keinginan mereka untuk berangkat pada pukul tiga pagi waktu Inggris pada 30 Januari 2020.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi, 29 Januari 2020, pihak British Airways mengatakan: ‘Kami telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China daratan segera setelah mengikuti saran dari Kantor Kementerian Luar Negeri terhadap semua kecuali perjalanan penting."
Pihaknya meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan itu, tapi keselamatan pelanggan dan kru British Airways selalu menjadi prioritas. "Pelanggan yang akan melakukan perjalanan ke atau dari China dalam beberapa hari mendatang dapat memperoleh informasi lebih lanjut di ba.com."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menilai Situasi
Dilaporkan The Telegraph, Rabu, 29 Januari 2020, semua penerbangan ke China telah ditangguhkan hingga 3 Februari 2020.
Sementara itu, laman maskapai itu tak menunjukkan penerbangan langsung ke Shanghai atau Beijing hingga Maret 2020. Seorang juru bicara British Airways mengatakan maskapai itu "segera menilai situasi".
"Penerbangan saat ini ditangguhkan hingga Senin, 3 Februari karena kami terus meninjau jadwal kami sesuai dengan saran dari pihak berwenang," katanya.
Saat ini, jumlah korban tewas di China telah meningkat menjadi 132, dengan mereka yang terinfeksi yang dipastikan melonjak menjadi hampir 6.000 orang.
Empat kasus telah dikonfirmasi di Jerman, menjadikannya negara Eropa kedua yang melaporkan kasus setelah Perancis. Uni Emirat Arab (UEA) juga telah mengkonfirmasi kasus pertama virus corona yang dialami sebuah keluarga yang baru saja kembali ke UEA dari Wuhan.
Advertisement