Thailand Berencana Izinkan Maskapai Komersial Kembali Mengudara pada 1 Mei 2020

Dunia penerbangan Thailand akan sangat berubah dan diprediksi kurang menguntungkan bagi bisnis.

oleh Komarudin diperbarui 23 Apr 2020, 07:05 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 07:04 WIB
Thai Lion Air Evakuasi 111 Warga Thailand dari Indonesia Akibat Krisis Corona Covid-19
Thai Lion Air hanya mengangkut enam awak saat membawa pulang ratusan warga Thailand dari Indonesia. (dok. Lion Air Group/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Aviasi Thailand akan memulai penerbangan komersial pada 1 Mei 2020. Namun, penerbangan akan lebih rumit untuk operator dan penumpang.

Maskapai diberitahu bahwa mereka harus mengadopsi transmisi antivirus yang ketat ketika memulai lagi penerbangan domestik mulai 1 Mei 2020, seperti dikutip dari The Thaiger, Rabu, 22 April 2020.

Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (The Civil Aviation Authority of Thailand/CAAT) mengatakan bahwa melanjutkan kembali jadwal operasional adalah hak maskapai, "mereka harus mengoperasikan penerbangan secara berbeda".

Pihak maskapai penerbangan akan bertemu dengan Direktur Jenderal CAAT Chula Sukmanop hari ini, Kamis (23/4/2020), untuk membahas pedoman dan aturan memulai kembali penerbangan.

Maskapai sebenarnya dilarang terbang di Thailand sebagai industri penerbangan domestik dan internasional yang melayani Thailand.

Chula mengatakan aturan era COVID-19 harus menjadi faktor dalam menjaga jarak sosial dan pencegahan penyakit menular. Termasuk meninggalkan kursi kosong di setiap baris di kabin pesawat, mengharuskan semua penumpang memakai masker, dan tidak menyajikan makanan dan minuman.

Secara sepintas lalu, persyaratan dasar itu membuat operasional bisnis tidak menjadi lebih enak dan menguntungkan. Lebih sedikit penumpang akan bisa naik pesawat, tapi mengenakan masker selama satu jam tidak akan nyaman bagi banyak penumpang dan maskapai penerbangan akan kehilangan uang tambahan dari melayani minuman. Tidak bisa dihindari, semakin sedikit penumpang harga jadi lebih tinggi, bukan lebih rendah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


4 Maskapai

Thai AirAsia
Thai AirAsia (Dok.Instagram/@airasia_thai/https://www.instagram.com/p/B9gnjImJZe6/Komarudin)

Maskapai-maskapai yang terdaftar di Thailand yang dilarang terbang, termasuk maskapai nasional Thai Airways, anak perusahaan penerbangan berbiaya rendah, Thai Smile, AirAsia Thailand, Thai AirAsia X, dan Nok Air.

Penerbangan internasional yang dioperasikan oleh Nok Scoot akan tetap ditangguhkan hingga 30 April 2020. Bangkok Airways telah menangguhkan penerbangan internasionalnya tanpa batas waktu, sedangkan penerbangan domestiknya dihentikan sampai akhir bulan.

Empat maskapai, Thai AirAsia, Thai Lion Air, Nok Air dan Bangkok Airways, telah mengumumkan niat mereka untuk memulai kembali penerbangan domestik pada Mei 2020.

Thai Airways mengumumkan bahwa mereka mengirim penerbangan repatriasi ke Sydney, Australia, dan ke Auckland, Selandia Baru, untuk membawa pulang warga Thailand pada 25--27 April 2020.


Saksikan video pilihan di bawah ini :

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya