Liputan6.com, Jakarta - Imunitas tubuh menjadi hal paling dibutuhkan dii masa pandemi ini. Makanan merupakan salah satu elemen terpenting untuk menjaga imunitas tubuh.
Bagaimana makanan itu masuk ke dalam tubuh dan bagaimana memilih makanan, mengolah, menerapkan porsinya, dan anak menikmati makanan itu bukanlah perkara mudah. Dari berbagai macam pertimbangan, satu hal yang paling utama adalah makanan yang diasup haruslah memenuhi definisi gizi seimbang.
Advertisement
Baca Juga
"Karena tak ada satu pun jenis makanan yang bisa mencukupi kebutuhan gizi manusia, kecuali ASI saat bayi lahir. Setelah masa MPASI, maka makanan anak harus variasi agar tak membuat anak bosan. Oleh karena itu, variasi makanan harus dijaga," ujar Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam webinar 'Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja,' Rabu, 30 September 2020.
Hal senada juga diungkapkan Juwalita Surapsari, dokter Spesialis Gizi Klinis. Di masa pandemi ini, kita harus membangun imunitas tubuh yang kuat. Salah satu aspek yang menunjang sistem imun adalah bila nutrisi dalam tubuh tercukupi.
"Itu senjata satu-satunya untuk bisa menangkal infeksi dari luar. Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan mikro berupa vitamin dan mineral harus dipenuhi," ujar Juwalita yang juga menyebut akan cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengatasi Rasa Bosan
Sementara itu, apa yang dikonsumsi dan kesehatan saluran cerna dapat memengaruhi kesehatan psikis, seperti kecemasan. Oleh karena itu, selain dukungan gizi seimbang, orangtua juga harus mendukung kondisi psikisi anak.
"Tanpa disadari, kondisi psikis orangtua dan anak saling berkaitan. Stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Padahal asupan nutrisi sumber pertahanan imun untuk saat ini," ujar psikolog anak Putu Andani.
Untuk itu, orangtua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri. Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah dengan mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga.
"Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif,” tutur Putu Andani. "Melibatkan anak pada proses dan memberikan keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan kebutuhan tersebut sehingga kesehatan psikis anak tetap terjaga," imbuh Putu.
Advertisement