Ruang Berbagi Perspekstif Inovatif Bagi Penulis, Siswa, Guru dan Kepala Sekolah

GMB-Indonesia berupaya menyebarluaskan semangat dan inovasi di antara siswa, guru, kepala sekolah dan penulis.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 15:58 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2021, 14:38 WIB
Ruang Berbagi Perspekstif Inovatif Bagi PenulisSiswa, Guru dan Kepala Sekolah
Ruang Berbagi Perspekstif Inovatif Bagi PenulisSiswa, Guru dan Kepala Sekolah. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta -  Melanjutkan upaya untuk memajukan literasi nasional, GMB-Indonesia (Gerakan Menulis Buku Indonesia) kembali mengadakan Festival Literasi Nasional di tahun 2021 ini. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun kelima ini, untuk pertama kalinya akan diselenggarakan secara virtual sebagai bentuk pencegahan penyebaran coronavirus.

Festival Literasi Nasional 2021 berisi beberapa rangkaian acara mulai dari praacara hingga acara puncak.Salah satu praacara pada penyelenggaraan FLN 2021 ialah Akademika Litera yang merupakan ajang pertemuan virtual bagi kepala sekolah, guru, siswa, dan penulis dari seluruh Indonesia untuk berbagi gagasan dan inovasi pendidikan yang diikuti oleh ribuan peserta.

“Melalui Akademika Litera, GMB-Indonesia berupaya memberikan ruang untuk menyebarluaskan semangat dan inovasi di antara siswa, guru, kepala sekolah dan penulis, untuk dapat menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang di masa pandemi ini,” ujar Lenang Manggala, Founder GMB-Indonesia.

Penyelenggaraan Akademika Litera diawali dengan sayembara untuk menjadi pembicara yang diikuti oleh elemen kepala sekolah, guru, siswa, dan penulis. Total lebih dari 250 pendaftar berpartisipasi dan menyampaikan inovasinya. Dari 250 pendaftar, kemudian diseleksi untuk mendapatkan 16 akademisi yang berhak membagikan inovasinya dalam pertemuan virtual yang dibagi dalam empat hari, dimulai pada tanggal 15 hingga 18 Februari 2021.

Pada hari pertama, diadakan pertemuan virtual sesi kepala sekolah dengan empat pembicara terpilih, di antaranya Jamjam Sapaat, seorang kepala sekolah berprestasi asal Kepulauan Bangka Belitung yang pernah meraih beasiswa Pemerintahan untuk Teacher Professional Development 2017 di University of Adelaide, South Australia.

Lalu ada Aan Yunianto, S.Pd., yang merupakan kepala sekolah berprestasi asal Jawa Tengah yang pernah meraih Juara I Lomba Guru Mengajar MKKS Eks Karesidenan Surakarta. Pembicara ketiga yaitu Ety Syarifah, pernah meraih Juara 1 Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Tingkat Nasional; dan Wahyu Kris Aries Wirawardana, yang pernah menjadi peserta terpilih Honeywell Educator Space Academy, NASA Education Centre, USA, 2016 dan pernah meraih Kepala Sekolah Inovatif Literasi Kemendikbud 2020.

Pada hari kedua, diadakan pertemuan virtual sesi guru dengan empat pembicara terpilih, di antaranya Firdiani Yuliana yang merupakan Guru Pembimbing Khusus bagi anak-anak Berkebutuhan khusus (ABK) tingkat 2 SD; pembicara kedua Rusdi Mustapa, S.Pd., yang mengembangkan pembelajaran sejarah dengan sentuhan teknologi informasi.

Lalu ada Yulia Verawati, yang merupakan Peraih Medali Perak Olimpiade Guru TIK Tingkat Nasional, pernah tergabung dalam Trainer Microsoft Innovative Educator, dan Tim Pengembang Konten Komunitas Belajar Guru Penggerak (Kemdikbud); dan pembicara terakhir ialah Emi Hardyanti, seorang guru dari Sulawesi Selatan yang juga menjadi salah satu Pelatih Kampus Guru Cikal.

Di hari ketiga, berlangsung pertemuan virtual sesi siswa, bersama empat pembicara, di antaranya Ni Putu Rahayu Wiraprihandani merupakan siswa berprestasi yang merupakan peraih Juara 2 Kategori Cerpen Sekolah Menengah Festival Literasi Denpasar; 

Ruang Berbagi Perspekstif Inovatif Bagi PenulisSiswa, Guru dan Kepala Sekolah
Ruang Berbagi Perspekstif Inovatif Bagi PenulisSiswa, Guru dan Kepala Sekolah. foto: istimewa

Ada Anindya Maymunissa Andhyka merupakan seorang siswa yang juga menjadi Founder dan Pengajar di gerakan #belajarbarreng serta memiliki pengalaman sebagai Presenter pada Educators’ Meetalk: The Implementation of Childhood Education serta Presenter pada KIDS Conference: Social Impact;

Pembicara ketiga ialah Amarylisse Magnifizia Cesare Ganz, yang merupakan Founder Rumah Baca Mc. Ganz di Kota Magelang. Ia juga pernah menerima berbagai penghargaan baik lokal maupun nasional, termasuk Anugerah Kebudayaan RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Niat baik untuk perubahan sekitar, harus segera dimulai, sekecil apapun perubahan pasti dapat menginspirasi orang lain,” ujar Amarylisse, pada saat pemaparan inovasinya di pertemuan virtual Akademika Litera.

Pembicara terakhir sesi siswa ialah Arkana, pelajar berprestasi & content creator asal Kalimantan Timur, yang pernah meraih berbagai juara video edukatif dan vlog tingkat nasional.Di hari keempat, berlangsung pertemuan virtual sesi penulis, di antaranya bersama Muhammad Misbahul Huda yang merupakan seorang penulis buku sekaligus konselor di SMK YPM 1 Taman-Sidoharjo;

Nia Rohania, aktif sebagai advokat dan guru, serta aktif di berbagai komunitas seperti PERRUAS, PRASASTI, PDB, Perkumpulan penyair Malaysia, maupun berbagai LBH; I Nengah Muliarta merupakan penulis buku “Berkah Limbah Jerami Padi” dan inisiator Bali Broadcast Academia serta dosen pada Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Bali.

Pembicara terakhir ialah praktisi dan pengajar keterampilan komunikasi dalam bidang public speaking, radio dan content creative. Ia juga merupakan Founder SPEAKING.id, sebuah lembaga pelatihan keterampilan komunikasi.Akademika Litera ini diharapkan bisa menjadi awal bagi percepatan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia secara lebih menyeluruh.

Hal ini disebabkan karena kegiatan ini dapat menampung perspektif semua elemen, mulai dari pelajar, pendidik hingga kepala sekolah sebagai penentu kebijakan sekolah. Agar dapat berkelanjutan, GMB-Indonesia berkomitmen untuk menjadikan Akademika Litera sebagai komunitas literasi dan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berbagi semangat dan kontribusi bersama. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya