Liputan6.com, Jakarta - Seorang penyintas Covid-19 yang baru saja menyelesaikan perawatan biasanya akan menghabiskan waktu isolasi mandirinya dengan memperbanyak istirahat dan melakukan kegiatan-kegiatan ringan. Dengan keterbatasan gerak, yang sering dilakukan mungkin membaca buku atau menonton film.
Ada kisah menarik dari Prasetyo Nurhardjanto, seorang profesional di sebuah perusahaan e-commerce. Sempat terinfeksi Covid-19, pria kelahiran Jawa Timur itu menghabiskan waktu isolasi mandirinya dengan menulis buku.
Kegiatannya itu membuahkan buku setebal 212 halaman berisi kisah-kisah inspiratif. Prasetyo akan mempersembahkan 1000 buku yang diberi judul Berbagi Kebaikan itu kepada Yayasan Komunitas Taufan, sebuah komunitas pendampingan anak-anak penderita kanker di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Seluruh hasil penjualan akan disumbangkan bagi pendampingan anak-anak penderita kanker di Komunitas Taufan. Buku itu akan dibanderol Rp 80,000 dan dapat dibeli di market place setelah peluncuran buku dilakukan.
“Teman-teman tidak hanya medapatkan kisah-kisah segar penuh inspirasi dalam buku itu, tapi sekaligus memberikan donasi bagi anak-anak yang masih berjuang melawan kanker di tubuh mereka,” kata Prasetyo.
Peluncuran buku akan dilakukan Sabtu 5 Desember 2020 pukul 16.00 WIB melalui FBLive di Page : Komunitas Taufan. Pemilihan tanggal 5 Desember juga bukan tanpa alasan, karena tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Relawan.
Buku itu berisi berbagi refleksi kehidupan kerelawanan Prasetyo. Ceritanya mencakup aksi-aksinya di daerah bencana juga daerah lain.
Prasetyo pernah menjalankan aksi pencarian dana melalui pendakian solo ke Everest Base Camp di Nepal, pelayanan di rumah BundaTeresa di India, berdonor trombosit bagi pasien kanker yang rutin ia lakukan sekali dalam dua minggu.
Selain itu kisah-kisah perjalanannya ke berbagai pelosok di Indonesia maupun mancanegara, dan yang terkini adalah keterlibatannya dalam kerelawanan di Satgas Covid-19.