Kita Manusia, Ambil Peran Mengubah Stigma Panti Rehabilitasi Orang dengan Gangguan Jiwa

Edukasi tentang apa itu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akan dilakukan Menjadi Manusia dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Oktober mendatang.

oleh Asnida Riani diperbarui 11 Sep 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi memelihara kesehatan mental. (Photo by Sydney Sims on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Kita Manusia," platform sosial Menjadi Manusia menginisiasi gerakan untuk menyediakan tempat lebih layak bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan Anda bisa berperan aktif dalam kampanye ini. Rangkaiannya meliputi edukasi akan minimnya penanganan ODGJ secara layak di Indonesia.

Co-founder Menjadi Manusia Rhaka Ghanisatria menjelaskan bahwa kampanye yang juga menandai peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, bulan depan, ini akan terbagi dalam tiga babak besar, yakni pre eventmain event, dan after event. Pre event akan diimplementasi di antaranya dalam video YouTube, ragam kegiatan di media sosial, dan berbagi konten-konten terkait kesehatan mental.

Rangkaian aktivitas daring ini mulai dari memperkanalkan apa itu ODGJ, membahas depresi dalam ruang kerja, berdiskusi tentang kesehatan mental, hingga perjalanan melawan skizofrenia dan bipolar.

"Pelaksanaan main event pada puncak acara (10 Oktober 2021) akan fokus pada penggalangan donasi untuk merevonasi panti rehabilitasi," kata Rhaka dalam jumpa pers virtual, Jumat, 10 September 2021.

Mereka bakal memugar Pantai Rehabilitasi Al-Fajar Berseri di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Jawa Barat. Setidaknya ada tiga pertimbangan pihaknya memilih panti rehabilitasi tersebut, kata Rhaka. Pertama, lokasi. Karena Menjadi Manusia berbasis di Jakarta, memilih panti rehabilitasi ODGJ di luar kota dalam kondisi pandemi dikhawatirkan akan menghambat prosesnya.

"Kemudian, fasilitas. Apakah memadai atau tidak. Terakhir, jumlah orang. Pantai Rehabilitasi Al-Fajar Berseri ini sudah over kapasitas jika dibandingkan dengan ruang yang ada sekarang," urainya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rangkaian Kegiatan Penggalangan Donasi

Ilustrasi
Ilustrasi orang dengan gangguan jiwa. (iStock)

Pengumpulan donasi ini akan berlangsung selama setahun dengan target Rp1 miliar, hingga nantinya diserahkan dalam acara after event. Pengumpulannya dilakukan dengan banyak cara serta melibatkan sederet figur kenamaan.

Salah satunya akan diupayakan dalam agenda Live Painting yang akan melengkapi rangkaian kegiatan main event. Di sesi ini, pihaknya akan mengundang berbagai seniman untuk melukis secara langsung. Hasil karya mereka nantinya akan dilelang, dan hasil penjualannya akan didonasikan.

Masih dalam upaya mendorong donasi, mereka juga akan menggandeng figur publik untuk melelang barang mereka. Proses lelang akan dilakukan melalui Instagram, dan sebagaimana di sesi Live Painting, hasil lelang ini juga akan didonasikan.

Dengan maksud yang sama, mereka juga berencana merilis merchandise yang berkolaborasi dengan merek footwear Sage, brand teh asal Bandung OZA, dan lini mode Prepp Studio. Seperti dua kegiatan sebelumnya, hasil penjualan merchandise pun akan didonasikan.

Melawan Stigma Panti Rehabilitasi ODGJ

Depresi (iStock)
Ilustrasi orang dengan gangguan jiwa. (iStock)

Salah satu sesi lain dalam rangkaian kampanye itu juga akan membicarakan ruang yang layak untuk ODGJ. Pihaknya akan menggandeng psikiater Jiemi Ardian dan arsitek Avianti Armand. 

"Diharapkan dengan adanya sesi ini, kebutuhan akan tempat dan ruang untuk ODGJ dapat difasilitasi dengan baik. Juga, bisa mengubah stigma panti rehabilitasi ODGJ bahwa ternyata bisa punya visual menarik dan menenangkan," ucapnya.

Merujuk pada data Kementerian Kesehatan tahun 2018, 9,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. "Dari angka tersebut, 12.382 ODGJ hidup dalam pemasungan. Hanya 38,14 persen ODGJ di Indonesia berhasil menerima perawatan yang baik dan benar, sisanya mungkin terlantar dan jumlah ini terus bertambah," papar Rhaka.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya