Optimisme Dongkrak Kearifan Lokal Lewat Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

Liputan6.com, Jakarta - Embracing Jakarta Muslim Fashion Week siap terselenggara pada 18 November 2021 di Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pagelaran fesyen muslim ini menjadi salah satu upaya Indonesia untuk kian bersinar di kancah dunia.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi menyampaikan pasar domestik Indonesia, khususnya untuk fesyen muslim dapat diekstensifkan. Langkan tersebut dikatakan Lutfi untuk menjadikan kekuatan pilar ekonomi terdepan.

"Sekarang kita nomor lima pasarnya di dunia, jumlah untuk pasar fashion muslimnya itu 16 miliar dolar yang menurut hemat saya mustinya bisa jauh lebih besar karena Iran yang penduduknya 110 juta, industri fesyen muslinya sudah lebih dari 53 miliar dolar," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual "Embracing Jakarta Muslim Fashion Week", Kamis (11/11/2021).

Lutfi melanjutkan, dari 16 miliar dolar tersebut, Indonesia hanya mengekspor 500 juta dolar. "Sedangkan ekspor garmen totalnya 11 miliar dolar. Jumlahnya kecil sekali, jadi ini yang musti kita ekstensifkan dan kekuatan pasar kita ini mustinya bisa menciptakan industri yang bagus untuk bisa menjadi pasar ekspor," jelasnya.

"Bayangan saya dalam lima tahun ke depan, mustinya kita bisa mendobelkan daripada industri fesyen muslim sekarang yang jumlahnya 16 miliar dolar bisa menjadi 30 miliar dolar," jelasnya.

Perwakilan KADIN dan sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional Anne Patricia Sutanto menyampaikan pihaknya akan memulai gelaran ini bersama dengan seluruh pelaku ekosistem untuk menunjang Jakarta Muslim Fashion Week yang puncaknya digelar pada Oktober 2022 mendatang. Pihaknya menggandeng seluruh asosiasi desainer, 15 institut fesyen, dan asosiasi kosmetika.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

"Kita juga embrance dari hulu ke hilir yang menunjang sektor atau stakeholder fesyen muslim, kita ingin ekosistem untuk dunia usaha dari berbagai sektor yang merupakan primadona Indonesia karena kita adalah mayoritas populasinya adalah muslim. Selain jago di domestik, kita juga bisa jago di internasional," ungkap Anne.

Meski saat ini berjaya di negeri sendiri, pasar fesyen muslim di Indonesia dikatakan Anne sangat besar. "Kita merasa dengan kearifan lokal kita, dengan kita punya expert dari fashion institute, all association designer, semua pemangku kepentingan dari hulu ke hilir," terangnya.

"Kita bisa menunjang the muslim fashion, the trend should start from Indonesia as the moslem populated country in the world," ungkap Anne optimis.

Anne menjelaskan, acara akan berfokus pada beberapa hal, salah satunya persiapan kick off dari inisiatif pada 18 November 2021. Nantinya, akan ada beberapa fashion show yang menggandeng semua ekosistem dari industri fesyen dari hulu ke hilir dan melibatkan institut fesyen.

"Parade kedua adalah 12 guest designer yang sudah mapan. Ketiga, kita akan membuat statement kepada dunia dengan mengundang dubes-dubes terkait," tuturnya.

Di tahun pertama penyelenggaraannya ini, Jakarta Muslim Fashion Week akan fokus memperkenalkan desain fesyen muslim Indonesia begitu kaya akan keberagaman kepada pasar domestik dan dunia Internasional. Rangkaian acara Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 adalah fashion show yang menampilkan 36 brand muslim fashion dan diskusi perkembangan fesyen muslim dari Indonesia.