Menginspirasi! Dua Pemimpin DANA Indonesia Ikut ‘Patahkan Bias’ Perempuan di Bidang Teknologi

Mengangkat tema Semangat ‘Patahkan Bias, Agustina dan Dina membuktikan kapabilitas serta ketahanan perempuan di bidang teknologi dan selama pandemi.

oleh stella maris pada 08 Mar 2022, 15:21 WIB
Diperbarui 08 Mar 2022, 15:43 WIB
DANA Indonesia
Mengangkat tema Semangat ‘Patahkan Bias, Agustina dan Dina membuktikan kapabilitas serta ketahanan perempuan di bidang teknologi dan selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka merayakan Hari Perempuan Sedunia, Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA Indonesia dan Dina Artarini, Chief Legal Officer DANA Indonesia ikut membuktikan bahwa perempuan mampu berkarya di era digital seperti sekarang ini. 

Mengangkat tema Semangat ‘Patahkan Bias, Agustina dan Dina membuktikan kapabilitas serta ketahanan perempuan di bidang teknologi dan selama pandemi. Kiprah dan perjalanan kedua sosok ini juga diakui di dua kanal berbeda. Untuk lebih jelasnya, yuk simak perjalanan karier mereka di industri teknologi berikut ini: 

Titik Mulai Perempuan Indonesia Bangkit Pasca Covid

Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA Indonesia.
Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA Indonesia/Istimewa.

Handbook menginspirasi para perempuan di dalam negeri agar bisa bangkit dan berkarya kembali di era digital pasca-Covid. Ada sembilan perempuan pemimpin terpilih dari berbagai industri berbeda yang ceritanya dibukukan, termasuk Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA Indonesia.

Berdasarkan data yang diumumkan Kementerian Sosial pada November 2021, ada 40% pekerja formal perempuan mengalami dampak buruk pandemi. Sementara 60% pekerja informal perempuan kehilangan pekerjaannya. Rata-rata pendapatan pekerja perempuan di Indonesia juga 23% lebih rendah dibandingkan laki-laki, menurut pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sementara itu, kehadiran pandemi secara tidak langsung ikut mengakselerasi digitalisasi, termasuk pembayaran nontunai. Untuk memberdayakan perempuan lewat digitalisasi, Agustina Samara ikut berdialog dengan para UMKM di seluruh wilayah Indonesia untuk mengajak mereka untuk mengembangkan industri teknologi finansial. Dengan bergabung bersama DANA, para UMKM ini juga mendapatkan manfaat untuk memperluas bisnis mereka.

“Selain budayanya, perusahaan ini menawarkan banyak hal untuk Indonesia. DANA ingin mewujudkan jasa keuangan inklusif di Indonesia dan cashless society yang tentu saja menarik bagi saya. Menjadi bagian dari DANA juga membantu mewujudkan visi saya yaitu memberi dampak positif bagi Indonesia,” ujar Tina, sapaan akrab Agustina dalam Alibaba Group handbook.

Diketahui, sebelumnya Tina bekerja di empat industri yang bervariasi seperti perbankan, logistik sektor riil, pengusaha dan konsultan pelatihan, hingga akhirnya perusahaan rintisan. Karier pertamanya di industri perbankan diawali dengan membidangi Customer Service dan membawanya hingga 17 tahun pengalaman kerja.  

Kemampuannya dalam menangani Customer Service memungkinkannya untuk menyelami sudut pandang pelanggan dan mengedukasi orang lain. Potensi ini dimaksimalkan dengan memberikan dampak yang lebih luas melalui bidang SDM.

Bagi Tina, SDM memiliki peran penting dalam perusahaan untuk menggerakkan masyarakat dan mengembangkan budaya. Lantaran menjadi hal yang penting, Tina pun mengejar sertifikasi profesional SDM dan akhirnya mendapatkan karier profesional SDM pertamanya. 

Ya, Tina berhasil menjabat sebagai Direktur SDM di salah satu distribusi dan manajemen rantai pasokan terbesar di Indonesia pada 2013. Proses pembelajaran SDM ini juga telah mendorongnya untuk membangun Professional Trainer & Consultant dan masuk ke perusahaan rintisan yang sedang berkembang, termasuk DANA dari 2018 hingga saat ini.

Berkat keahlian yang beragam mulai dari layanan pelanggan, dan perencanaan bisnis serta manajemen sumber daya membawa Tina mendorong strategi dan membangun budaya di DANA. Bahkan Tina, sempat memenangkan Woman Award pada 2020 dengan kategori Eksekutif dan Kepemimpinan Terbaik.

Masuk Daftar 100+ Women in Power di Komunitas Teknologi dan Startup Asia Tenggara

Dina Artarini, Chief Legal Officer DANA Indonesia
Dina Artarini, Chief Legal Officer DANA Indonesia/Istimewa.

Daftar 100 perempuan hebat yang dibuat oleh Maria Li (Tech in Asia) ini berangkat dari minimnya representasi perempuan di komunitas teknologi dan startup Asia Tenggara. Adapun serratus perempuan hebat di ranah ini, termasuk founder, eksekutif startup, dan investor. 

Dina Artarini, Chief Legal Officer DANA Indonesia, menjadi salah satu perempuan hebat terpilih di daftar ini. Sebelum berada di posisi ini, Dia adalah perempuan lulusan Universitas Indonesia dan Universitas Boston. Sebelum bergabung dengan DANA, Dina memulai kariernya di salah satu Law Firm terkemuka di Indonesia sebagai Sr. Associate pada 1997 sebelum bergabung dengan Standard Chartered Bank pada 2006.

Selama sembilan tahun, Tina pun mengantongi segudang pengalaman praktik hukum di International Law Firm dan lebih dari sembilan tahun di industri perbankan khusus Compliance and Legal. Berkat keahliannya, Dina kini menjabag sebagai Chief Legal Officer DANA. 

Tugasnya sebagai Penasihat Umum untuk DANA dan perusahaan grup lainnya. Dalam perusahaan ini, Dina dikenal sebagai pengacara yang kuat dan berpengalaman dengan sejarah panjang bekerja di pembayaran dan penyebaran teknologi, hukum perbankan, kepatuhan, dan praktik pribadi. Dia juga memiliki pengetahuan dan keahlian mendalam dalam peraturan keuangan, kepatuhan produk, kepatuhan lintas batas, manajemen risiko peraturan, dan investigasi.

Perempuan dan Teknologi di DANA Indonesia

 

DANA Indonesia
Beberapa contoh wujud kerja sama ini adalah kemitraan DANA

Dalam mewujudkan keuangan digital dan literasi keuangan digital yang inklusif, DANA didukung oleh lebih dari 800 karyawannya yang terdiri dari 32% perempuan. Berdasarkan catatan DANA, divisi teknologi yang menjadi divisi dengan anggota terbesar di DANA Indonesia kini mulai ditempati oleh 19% perempuan. 

Sementara itu, divisi produk kini juga diisi oleh 39% perempuan. Dengan memberikan kesempatan karir yang sama, karyawan perempuan mampu mengembangkan dirinya dan menduduki posisi pemimpin di DANA. Pemimpin perempuan di DANA saat ini mencapai lebih dari 38% dari seluruh total karyawan. 

Tidak hanya dengan memberdayakan perempuan secara internal, DANA juga aktif memberdayakan perempuan dengan memberikan edukasi literasi keuangan digital yang berkelanjutan dan memperluas kerja sama dengan berbagai ekosistem ekonomi digital untuk memberikan dampak yang lebih luas. 

Beberapa contoh wujud kerja sama ini adalah kemitraan DANA dengan Mercy Corps Indonesia (MCI) melalui program CAMELIA (COVID-19 Recovery for Women-led Small Businesses in Greater Malang) yang difokuskan pada program pemberdayaan bagi pengusaha perempuan yang terkena dampak COVID-19 untuk mengoptimalkan kebutuhan UMKM terhadap pemanfaatan layanan keuangan digital. 

DANA juga berkolaborasi dengan Women’s World Banking, sebuah organisasi nonprofit yang merancang dan memfokuskan diri dalam solusi keuangan, institusi, dan kebijakan lingkungan berbasis pasar di negara-negara berkembang untuk menciptakan stabilitas dan kemakmuran ekonomi yang lebih besar bagi perempuan, keluarga, dan komunitas mereka.

Menggunakan pendekatan desain yang berfokus pada perempuan, bekerja sama dengan DANA, Women's World Banking memimpin sebuah penelitian pelanggan yang menyeluruh, melakukan pengujian pengguna, dan mengembangkan solusi untuk mempromosikan pengiriman uang sebagai contoh transaksi yang dapat diaplikasikan di antara asisten rumah tangga. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital bagi pekerja rumah tangga serta memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan tantangan yang ada untuk menyejahterakan keluarga mereka. DANA dan Women's World Banking menghadirkan inisiatif ini melalui program gamifikasi berbasis undian yang bertujuan agar para pemberi kerja–yang sudah menjadi pengguna DANA, untuk memanfaatkan DANA sebagai metode pembayaran gaji untuk asisten rumah tangga mereka dan mengajarkan asisten rumah tangga mereka untuk mengirimkan uang kepada keluarga mereka di rumah.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya