Rekomendasi 3 Desa Wisata di Bali yang Cocok Kamu Masukkan ke Itinerary Liburan

Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan adalah pengembangan konsep berwisata #DiIndonesiaAja yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang.

oleh Fachri diperbarui 06 Jun 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 11:50 WIB
Ubud, Bali.
Ilustrasi tradisi dan pemandangan alam di Bali yang menyatu. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Kamu pasti terkadang bosan yah kalau berlibur di Bali hanya menikmati pemandangan alam yang indah dan nyaman untuk healing? Sesekali, kamu pasti mau menikmati wisata yang bisa berbaur dengan masyarakat sekitar. Entah kamu mau mencari inspirasi dalam kehidupan atau mencoba menambah soft skills lewat kekayaan tradisi sebuah daerah. Nah, untuk itu, perlu rasanya kamu mencoba sustainable tourism.

Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan adalah pengembangan konsep berwisata #DiIndonesiaAja yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang. Baik itu terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi dengan cara #BeliKreatifLokal untuk masa kini dan masa depan masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.

Bali dengan sejuta keindahan alamnya, terselip kekayaan tradisi yang masih dipegang teguh dan tidak terlupakan oleh zaman lewat desa wisata yang memesona. Sustainable tourism di Bali bisa kamu lihat dari salah satu desa terbersih di dunia, Desa Penglipuran. Namun tidak hanya desa itu saja loh, masih ada desa wisata di Bali yang bisa kamu kunjungi, apa saja sih?

1. Desa Tenganan

Mekare-kare.
Tarian Mekare-kare. (Foto: Shutterstock)

Daya tarik yang dimiliki Desa Tenganan adalah tradisi ritual Mekaré-karé atau yang lebih dikenal dengan “perang pandan”. Kamu bisa menikmati Mekaré-karé yang merupakan bagian puncak dari prosesi rangkaian upacara Ngusaba Sambah yang digelar setiap Bulan Juni dan berlangsung selama 30 hari.

Keunikan lain yang dimiliki oleh Desa Tenganan yang tidak dimiliki oleh daerah lainya di Bali bahkan di Indonesia adalah kerajinan tenun kain Gringsing. Kata Gringsing itu sendiri berasal dari kata “gering” yang berarti sakit atau musibah, dan “sing” yang artinya tidak, maka secara keseluruhan gringsing diartikan sebagai penolak bala.

2. Desa Sidatapa

Desa Sidatapa.
Pemandangan Desa Sidatapa dari atas. (Foto: Sidetapa Buleleng Desa)

Desa Sidatapa dikenal sebagai salah satu desa kuno di Bali atau disebut Desa Bali Aga. Diperkirakan desa ini sudah ada sejak tahun 785 masehi.

Karena terkenal dengan rumah warganya yang unik dan masih menggunakan konsep budaya Bali Aga, kamu bisa menikmati sentuhan tradisi yang kental di sini. Beberapa rumah kuno di Desa Sidatapa masih bisa kamu kunjungi yang diberi nama Bale Gajah Tumpang Salu.

3. Desa Cempaga

Tarian di Desa Cempaga.
Tarian yang bisa disaksikan di Desa Cempaga. (Foto: Shutterstock)

Masih dalam kawasan Desa Bali Aga, Desa Cempaga memiliki alam yang alami dengan pemandangan laut yang sangat indah, memiliki hutan desa dengan air terjun yang sangat menakjubkan. Dan udaranya pun sejuk lantaran desa terletak di dataran tinggi.

Di sini, kamu juga bisa melihat berbagai macam tarian sakral yang sangat unik dan berbeda dengan desa lainnya di Bali. Mulai dari Tari Tapel, Tari Jangkang, Tari Baris jojor dan baris dadap, Tari Pendet, Tari Rejang, dan Tari Selir (Darot).

Gimana? Sudah ada rencana liburan #DiIndonesiaAja ke Bali kali ini? Nah, supaya liburan di Bali kamu paket lengkap, keindahan alam dan tradisi pun dapat, jangan lupa masukin ke list kamu ya salah satu desa wisata di Bali tadi! Jangan lupa juga untuk tetap menjaga protokol kesehatan yang berlaku ya!

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya