Kasus Baru Covid-19 Terus Naik, Singapura Segera Distribusikan Alat Tes Antigen Mandiri ke Rumah Warga

Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menjelaskan saat ini pihaknya tidak perlu memperketat protokol kesehatan meski kasus baru Covid-19 terus bertambah.

oleh Putu Elmira diperbarui 28 Jun 2022, 20:02 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2022, 20:02 WIB
Orchard Road, Singapura
Kawasan perbelanjaan Orchard Road di Singapura pada 6 Mei 2020. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menjelaskan bahwa mereka saat ini tidak perlu memperketat protokol kesehatan. Namun, bukan berarti mereka lengah karena kasus baru Covid-19 terus meningkat.

Dikutip dari The Strait Times, Selasa, 28 Juni 2022, menekankan perlunya kewaspadaan dan tes Covid-19, Wong mengumumkan bahwa semua rumah tangga akan menerima 10 alat tes antigen. Alat tersebut tersebut akan mulai didistribusikan beberapa bulan depan.

Berbicara kepada wartawan setelah mengunjungi pusat vaksinasi keliling di Nee Soon Central pada Senin, 27 Juni 2022, Wong mengatakan peningkatan jumlah infeksi didorong oleh sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5. "Kita harus terima kasus baru bakal terus meningkat," jelasnya.

Belum ada bukti bahwa infeksi saat ini lebih parah. Dengan rumah sakit yang masih mampu mengatasi situasi tersebut, Singapura seharusnya dapat "melewati gelombang ini" tanpa harus memperketat aturan yang ada.

Meski begitu, Wong menyatakan situasinya harus dipantau secara ketat. "Ini termasuk kurva infeksi selama beberapa minggu mendatang, tingkat keparahan, serta situasi rumah sakit kami," tambahnya.

Wong menegaskan, "Jika perlu, kita harus melakukan penyesuaian. Untuk saat ini, kami pikir kami tidak memerlukan tindakan pengetatan, kami tidak perlu menginjak rem. Tapi seperti yang kita semua tahu, itu selalu merupakan situasi yang sangat cair dan dinamis."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terapkan Protokol Kesehatan

Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Tur para menteri ke situs vaksinasi seluler menandai hari pertama tim vaksinasi keliling kembali ke daerah pusat. Sebanyak 50 lokasi di seluruh pulau telah direncanakan untuk memudahkan manula mendapatkan vaksin.

Tiga center pertama di Yishun, Telok Blangah dan Ansar di Chai Chee dibuka pada Senin. "Kami perlu melakukan bagian kami untuk menghadapi gelombang ini dengan aman, dan vaksinasi serta booster tetap sangat efektif… Dan itulah mengapa kami membentuk tim vaksinasi ini," kata Wong.

Di luar itu, tindakan pencegahan pribadi yang biasa tetap ada. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker meski di luar ruangan bersifat opsional," katanya.

Wong menyarankan masyarakat tetap menggunakan masker saat bepergian ke tempat ramai. Ia juga menegaskan bila merasa tidak enak badan, masyarakat diimbau untuk tidak bepergian keluar dan makan bersama teman-teman.

"Dan tentu saja, cobalah untuk tes diri Anda secara teratur, terutama jika Anda tahu bahwa Anda telah terpapar seseorang yang terinfeksi. Atau mungkin bahkan jika Anda akan mengunjungi seseorang seperti senior, ada baiknya Anda menguji diri Anda terlebih dahulu," tambah Wong.

Pada 21 Juni 2022, Kementerian Kesehatan mencatat sub-varian BA.4 dan BA.5 menyumbang sekitar 30 persen dari semua kasus virus dalam seminggu terakhir. Angka tersebut naik 17 persen pada minggu sebelumnya.

Cacar Monyet

Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)
Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)

Selain Covid-19, Singapura juga mengantisipasi penyebaran cacar monyet setelah seorang penumpang transit di Bandara Changi Singapura menuju Australia dinyatakan positif mengidap penyakit itu. Dikutip dari Mothership, Selasa, 7 Juni 2022, dalam sebuah pernyataan pada Senin, 6 Juni 2022, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengaku diberitahu tentang kasus itu pada 4 Juni 2022 oleh Kementerian Kesehatan New South Wales.

Pelancong itu tiba di Sydney, Australia pada 3 Juni 2022 dan dinyatakan positif cacar monyet di sana. Sebelum ini, ia berangkat dari Barcelona pada 1 Juni 2022 dan tiba di Bandara Changi pada 2 Juni 2022 untuk transit.

Menurut MOH, pria tersebut tetap berada di area transit holding di Bandara Changi hingga keberangkatannya ke Sydney pada hari yang sama dan tidak mengunjungi area lain di Bandara Changi. Pihaknya menambahkan, "Karena kasus ini tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan komunitas yang signifikan."

Namun sebagai tindakan pencegahan, MOH telah melacak kontak untuk dua penerbangan terdampak dan mereka yang mungkin telah berkontak dengan pelancong di area transit bandara. Mereka mengatakan bahwa tidak ada kontak dekat yang dicatat dan karenanya tidak ada persyaratan untuk karantina.

Kasus Terakhir di Singapura

Jelang Natal, Begini Suasana Bandara Changi Singapura di Tengah Pandemi COVID-19
Para pelancong berjalan di terminal 3 Bandara Changi Singapura (7/12/2020). Bandara Changi Singapura tampak sepi jelang menyambut Natal di Tengah Pandemi COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Namun, 13 orang yang mungkin kontak biasa dengan pelancong itu akan diawasi melalui telepon selama 21 hari. MOH menjelaskan, orang dalam pengawasan telepon akan menerima panggilan telepon setiap hari untuk memastikan status kesehatan mereka hingga akhir periode pemantauan.

Jika melaporkan gejala yang menunjukkan infeksi monkeypox, mereka akan diperiksa secara medis dan dapat dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) demi menjalani evaluasi lebih lanjut. CNA melaporkan, Singapura terakhir mendeteksi kasus cacar monyet pada 2019.

Seorang pria Nigeria berusia 38 tahun tiba di Singapura pada 28 April 2019, dan dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut pada 8 Mei tahun itu. Ia pulih dan dipulangkan dari NCID pada 24 Mei 2019.

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan pada 28 Mei 2022 bahwa Singapura "tidak perlu heran" jika cacar monyet terdeteksi di negara itu. Pasalnya, orang-orang bepergian secara luas dan negara itu merupakan pusat komersial dan internasional.

Infografis Alasan Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Harusnya Klaim Singapura dan Riau. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Alasan Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Harusnya Klaim Singapura dan Riau. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya