Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah rekaman yang jadi viral seorang wanita tampak datang ke butik untuk mengambil gaun pengantin yang sudah dipesan, kendati ia batal menikah. Wanita itu, Nor Amilia Mohd Ramli, mengatakan bahwa video itu direkam perancang busana saat dirinya mengunjungi butik pengantin di Pasir Gudang, Johor, Malaysia, sebelum dibagikan dan menyebar luas di TikTok, melansir mStar, Jumat (8/7/2022).
Ia pun berbagi "pengalaman pahit" dalam hidupnya, dalam hal ini menggelar pernikahan yang rencananya akan dilaksanakan pada 22 Mei 2022. "Seharusnya saya menikah setelah Lebaran seperti yang dibahas. Semua persiapan sudah lengkap," ia mengawali kisahnya.
Advertisement
Baca Juga
"Gaun pengantin yang saya pesan, semua sudah siap," tutur perempuan berusia 27 tahun tersebut. "Tapi, bagaimana Anda bisa melakukannya (menikah, ketika) mantan pacar membatalkan pernikahan tiga minggu sebelum upacara yang seharusnya kami lakukan setelah Idulfitri."
"Ia datang menemui saya dan tiba-tiba mengatakan pada saya bahwa ia tidak punya hati dan perasaan untuk melanjutkan semua ini bersama-sama (saat) semua persiapan selesai. Ketika ia ingin membatalkan pernikahan, dua hari sebelum ulang tahun saya, yaitu pada 1 Mei. Perasaan saat itu hanya Tuhan yang tahu," Ami mengatakan.
Diakui sulit menerima pernyataan itu, wanita yang bekerja sebagai model dan pengusaha ini sempat turun berat badan lima kilogram dalam dua minggu. Bahkan, perempuan asal Tanah Merah, Kelantan itu juga mengaku pernah mengalami kecelakaan lalu lintas akibat tidak bisa fokus penuh saat berkendara karena kesedihan batal menikah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semula Masih Berharap
Saat itu, Ami mengaku, ia masih berharap keajaiban terjadi. Ia membayangkan mantan kekasihnya itu berubah pikiran, dan mereka akhirnya melanjutkan pernikahan.
"Saya sudah mengenalnya cukup lama. Sebelum ini, cara ia memperlakukan saya sangat baik dan saya melihatnya benar-benar mencintai saya. Saya rasa ia begitu serius dan yakin bisa membuat saya bahagia. Tapi itulah ... hati manusia bisa berubah sewaktu-waktu," ia menyambung.
"Kami tidak mengikat hubungan dengan pertunangan karena saya tidak mau. Saya takut dengan ujian dan cobaan waktu pertunangan. Tidak disangka, hal yang paling saya takutkan pun terjadi (batal menikah)," Ami melanjutkan ceritanya.
Lebih sedih lagi, setelah pernikahan mereka dibatalkan, Ami harus menyelesaikan semua pembatalan serta pemesanan sendiri. Namun, keluarga kedua belah pihak tetap menghormati keputusan pemuda itu untuk tidak melanjutkan pernikahan mereka.
"Saya harus membatalkan semua persiapan akad dan reservasi pernikahan yang sudah dibuat, termasuk barang-barang bawaan," tuturnya.
Advertisement
Gaun Pengantin
Pengecualian diberikan Nor pada gaun pengantin yang disebut "diurusnya sendiri." "Ini merupakan gaun impian, saya tidak akan menjualnya dan akan menyimpannya sebagai kenangan. Baju itu berharga sekitar delapan ribu ringgit (sekitar Rp27 juta)," ia mengatakan.
Nor melanjutkan, "Saya mulai setuju dan menerima bahwa pernikahan kami tidak terjadi. Tapi, saya lega bahwa hubungan dengan anggota keluarga pria itu masih baik. Mereka sangat mendukung dan siap menutup biaya pembuatan gaun pengantin saya."
"Hanya saja saya kesal ketika chat memintanya membantu saya menyelesaikan semua ini, ia tidak membalas. Saya merasa seperti pengemis yang memintanya untuk mengambil tanggung jawab yang sama," katanya yang menolak menyebutkan jumlahnya kerugian yang harus ditanggung karena pernikahan itu tidak jadi berlangsung.
Sedih dan trauma dengan apa yang terjadi, wanita ini tidak ingin mengenal pria lain untuk saat ini. Menurut Ami, menyusul tragedi itu pula, perancang busana meminta izin padanya untuk mengunggah video kunjungan ke butik pengantin.
Menangis Saat Mencoba Gaun
Ami bercerita, desainer gaun pengantinnya agak terkesan dengan apa yang terjadi. "Yang merekam video itu adalah seorang desainer baju karena ia merasa sangat tidak enak dengan saya. Ia mengenal saya sebagai orang yang paling bersemangat ingin memesan gaun pengantin dengannya," Ami mengatakan.
"Dia meminta izin untuk membuat video ketika saya datang karena sedih mendengar saya menangis saat mencoba pakaian di kamar pas. Ketika saya mencoba gaun pengantin saya, saya menangis karena saya harus mengenakan gaun impian saya tanpa siapa pun yang melihat," ia mengatakan.
"Saya hanya membawa seorang teman baik. Saat itu, saya hanya memakainya untuk dipakai lalu dibawa pulag tidak untuk dikenakan pada hari bahagia seperti yang diimpikan semua wanita," Ami menyambung. "Saya tenang dengan apa yang terjadi, tapi saya tidak ingin mengalaminya untuk kedua kali. Saya bersyukur saya punya banyak teman yang memberikan dorongan."
"Saran saya pada orang-orang di luar sana, terutama bagi yang berniat menikah, jangan mempermainkan perasaan pasangan, apalagi saat sudah melibatkan pernikahan. Jika memungkinkan, jangan membuat keputusan egois tanpa memikirkan perasaan, harkat, dan martabat orang lain,” tutupnya.
Advertisement