Liputan6.com, Jakarta - Kate Middleton menggelar pertemuan diplomatik bersama ibu negara Ukraina, Olena Zelenska, sebagai bentuk solidaritas Inggris kepada negara yang sedang berperang dengan Rusia itu. Pertemuan digelar di Drawing Room di Istana Buckingham pada Minggu, 18 September 2022, sebelum Raja Charles III menggelar resepsi kenegaraan untuk para pemimpin dunia dan pejabat asing yang datang ke Inggris.
Foto Kate yang kini bergelar Putri Wales dan istri Presiden Ukraina dirilis setelah pertemuan pribadi mereka digelar. Mereka terlihat berbincang hangat dalam busana serba hitam. Zelenska dijadwalkan akan menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II pada hari ini, Senin (19/9/2022), mewakili negaranya. Suaminya, Volodymyr Zelensky, menyempatkan datang ke London untuk menandatangani buku belasungkawa sebelum kembali ke Ukraina untuk memimpin negaranya berperang melawan Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Pertemuan itu menunjukkan kepiawaian Kate melaksanakan tugas barunya sebagai pendamping putra mahkota. Mereka berbincang beberapa menit sebelum dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya.
Dikutip dari laman Vogue, Putri Kate kembali mengenakan mutiara, permata yang secara tradisi dikenakan para anggota kerajaan dalam masa berduka. Kate mengenakan gelang yang terdiri dari tiga untaai mutiara, warisan dari Putri Diana. Ia memadukannya dengan gaun Catherine Walker.
Sehari sebelumnya, Kate mengenakan kalung mutiata yang pernah dikenakan mendiang Ratu Elizabeth II untuk bergabung dengan Pangeran William dalam agenda makan siang bersama beberapa gubernur jenderal negara-negara Persemakmuran. Sebelum itu, ia mengenakan bros daun berlian dan mutiara miliki Ratu Elizabeth saat menghadiri upacara di Westminster Hall, tempat peti mati ratu disemayamkan sebelum dimakamkan.
Dukungan ke Ukraina
Presiden Zelensky termasuk di antara 500 pejabat dan pemimpin dunia yang diundang ke London untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemegang takhta Kerajaan Inggris terlama. Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tidak diundang ke pemakaman ratu.
Inggris sejak awal mendukung Ukraina membela negerinya dari agresi Rusia. Pada Maret 2022, Pangeran William dan Kate mengunjungi Pusat Kebudayaan Ukraina di London secara mendadak.
Kunjungan itu untuk mendengar tentang upaya yang dilakukan untuk mendukung warga Ukraina di Inggris dan di seluruh Eropa. Mereka bertemu dengan anggota komunitas Ukraina dan sukarelawan untuk belajar tentang layanan yang ditawarkan di pusat tersebut serta tantangan yang terus mereka hadapi.
Mereka juga membawa brownies cokelat dan granola bar buatan sendiri dari Istana Kensington untuk para relawan. Prince dan Princess of Wales sebelumnya menawarkan kata-kata dukungan untuk Ukraina dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di akun Twitter bersama @KensingtonRoyal.
"Pada Oktober 2020 kami mendapat hak istimewa untuk bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan Ibu Negara untuk mengetahui harapan dan optimisme mereka untuk masa depan Ukraina," pernyataan pasangan itu, dikutip dari People. "Hari ini kami berdiri bersama Presiden dan semua rakyat Ukraina saat mereka dengan berani berjuang untuk masa depan itu," sambung mereka.
Advertisement
Pergeseran Garis Suksesi
Kematian Ratu Elizabeth II membawa banyak perubahan bagi keluarga kerajaan, termasuk pergeseran garis suksesi, mengakibatkan banyak perubahan gelar bagi bangsawan senior. Kate kini resmi menjadi Putri Wales, gelar yang pernah dianugerahkan kepada mendiang Putri Diana.
Sumber kerajaan memberi tahu kepada People, "Putri Wales yang baru menghargai sejarah yang terkait dengan peran ini tetapi dapat dimengerti ingin melihat ke masa depan saat dia menciptakan jalannya sendiri."
Presiden AS Joe Biden termasuk di antara para tamu, tiba dengan limusin anti bomnya yang dikenal sebagai Beast. Sebelumnya, Biden memberi penghormatan kepada Ratu setelah menandatangani buku belasungkawa dengan mengatakan, "Dia secara pribadi sama dengan citranya - layak, terhormat, dan penuh pelayanan."
"Hati kami tertuju pada Keluarga Kerajaan. Raja Charles dan seluruh keluarga. Itu adalah kehilangan yang meninggalkan kesedihan, dan terkadang Anda berpikir tidak akan pernah bisa mengatasinya," ujar Biden dikutip dari The Sun.
"Kepada semua orang Inggris dan Inggris, kami turut berduka. Kalian beruntung memilikinya selama 70 tahun," tambahnya. Biden menambahkan, sifat lembut Ratu mengingatkannya pada ibunya dan mengingat momen saat dia dan istrinya, Jill, diundang untuk minum teh.
Tamu di Pemakaman Ratu
Tamu-tamu lain hadir di upacara pemakaman Ratu Elizabeth II termasuk presiden, perdana menteri, dan bangsawan dari seluruh dunia. Orang-orang terlihat tiba dengan mengenakan pakaian hitam merupakan tanda penghormatan menjelang pemakaman Ratu hari ini.
Di antara mereka adalah Presiden Irlandia Michael Higgins, yang tiba dengan mantan Raja dan Permaisuri Spanyol, Juan Carlos dan Sofia. Dia mengatakan Ratu membuat "kontribusi besar" untuk perdamaian di Irlandia dengan "kehangatan dan tindakan otentik", ia menambahkan, "Dia konstan dalam banyak kehidupan untuk waktu yang sangat lama. Sebuah pemerintahan bersejarah yang luar biasa,".
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan presiden Dewan Eropa Charles Michel tiba dengan beberapa petinggi dari negara-negara Persemakmuran di Pintu Masuk Utama Istana Buckingham. Mereka bergabung dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang masuk ke istana diikuti oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang tersenyum singkat kepada wartawan.
Raja Abdullah II dari Yordania dan Ratu Rania serta Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga bergabung dengan puluhan tamu lainnya di resepsi tersebut. Anggota keluarga kerajaan Eropa juga tiba di Istana Buckingham, termasuk Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol, Raja Carl XVI Gustav dan Ratu Silvia dari Swedia, serta Ratu Margrethe II dari Denmark tiba di pintu masuk Istana.
Advertisement