3 Varian Resep Makanan Tradisional Nusantara Berbahan Tepung Beras

Banyak hidangan nusantara memanfaatkan olahan tepung beras, terutama sebagai camilan.

oleh Putri Astrian Surahman diperbarui 30 Mei 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 06:00 WIB
Horok-horok Tepung Beras Khas Jepara
Horok-horok Tepung Beras Khas Jepara. (dok. Cookpad/@arindra_9)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu jenis tepung yang kerap digunakan untuk membuat berbagai hidangan nusantara adalah tepung beras, terutama menjadi camilan. Tepus beras terbuat dari olahan beras yang ditumbuk. Warnanya putih dan halus jika diraba dengan menggunakan jari. Jika dilihat sekilas, tepung beras mirip dengan tepung tapioka. Bedanya, tepung beras cenderung kesat dan tidak licin saat dipegang.

Bagi Anda yang penasaran makanan tradisional dari berbagai daerah di Nusantara apa saja yang bisa dibuat dari tepung beras, simak dan catat varian resep praktis yang telah dirangkum dari Cookpad pada Rabu, 29 Mei 2024.

 

Horok-horok Tepung Beras Khas Jepara

Resep kreasi pengguna @arindra_9 menggunakan bahan-bahan sebagai berikut:

 

100 g tepung beras

3 sendok makan gula pasir (sesuai selera)

1/4 sendok teh vanili bubuk

1/4 sendok teh garam

Setetes pewarna makanan warna merah (warna bebas sesuai selera)

60-80 ml air panas

Bahan Kelapa Taburan:

150 g kelapa parut

1/4 sendok teh garam

1 lembar daun pandan

 

Cara Membuat:

  1. Siapkan semua bahan yang diperlukan.
  2. Masak air bersih dengan api sedang hingga mendidih. Sambil menunggu air matang, siapkan dalam satu wadah tepung beras, garam, gula dan vanili bubuk. Aduk-aduk hingga semua bahan tercampur rata. Tambahkan setetes pewarna makanan warna merah, lalu aduk-aduk kembali.
  3. Setelah air mendidih, segera masukkan ke dalam wadah yang berisi tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk. Jika dirasa adonan sudah kalis (tidak menempel di tangan, di wadah juga sudah bisa dibentuk), hentikan penambahan air panasnya. Jika tidak sengaja memasukkan terlalu banyak air, tambahkan sedikit lagi tepung beras hingga adonan menjadi kalis, lalu bentuk menjadi lonjong dan sisihkan.
  4. Panaskan kukusan yang bagian tutupnya dilapisi serbet bersih (supaya uap air tidak jatuh kembali di atas adonan) dengan api sedang hingga air kukusan mendidih. Setelah air kukusan mendidih, masukkan adonan horok-horok ke dalam kukusan. Lalu tutup dan biarkan masak (dikukus) selama 30 menit. Setelah itu, angkat adonan horok-horok lalu dinginkan.
  5. Sambil menunggu adonan dikukus, siapkan kelapa parut, lalu tambahkan garam dan aduk-aduk hingga semua bahan tercampur rata. Terakhir tambahkan daun pandan.
  6. Setelah adonan horok-horok diangkat dari kukusan, ganti masukkan kelapa parut yang sudah dibumbui garam ke dalamnya dan kukus selama 15 menit. Angkat kelapa parut lalu dinginkan.
  7. Setelah adonan horok-horok dingin, parut adonan horok-horok hingga semua habis. Saat memarut horok-horok, usahakan adonan yang sudah dikukus harus benar-benar dalam keadaan dingin supaya mudah untuk diparut.
  8. Kukus kembali parutan horok-horok ke dalam panci kukusan dengan api sedang selama 20 menit, lalu angkat.
  9. Sajikan di piring saji, taburi dengan kelapa parut di atasnya. Jajanan siap dinikmati bersama teh hangat maupun kopi panas.

Wadai Papare Tepung Beras Khas Banjar

Wadai Papare Tepung Beras Khas Banjar
Wadai Papare Tepung Beras Khas Banjar. (dok. Cookpad/@i_amallea)

Resep kreasi pengguna @i_amallea menggunakan bahan-bahan sebagai berikut:

 

200-250 gr tepung ketan

25 gr tepung beras

15 g gula pasir

300 ml air ekstrak suji-pandan

Bahan Isian:

100 g kelapa parut, pilih yang agak muda

50 g gula merah

1-2 sdm gula pasir (sesuaikan selera level manisnya)

Sedikit air

 

Cara Membuat:

  1. Siapkan semua bahan yang diperlukan.
  2. Campurkan tepung beras, gula pasir, dan air ekstrak suji-pandan. Aduk rata sampai gula larut.
  3. Panaskan di batas api kecil hingga sedang sambil terus diaduk rata. Masak sampai menjadi adonan kental dan meletup-letup.
  4. Siapkan 200 gr tepung ketan di wadah. Masukkan adonan tepung beras yang sudah mengental tadi. Aduk rata, uleni dengan tangan jika sudah tidak panas lagi.
  5. Campur adonan sampai merata, jika masih basah dan lengket, tambahkan sisa tepung ketan sedikit demi sedikit.
  6. Campur air, gula merah dan gula putih, panaskan sampai gula larut. Masukkan kelapa parut, masak sampai air menyusut habis. Masak unti kelapa sambil terus diaduk dan dengan api kecil agar tidak lengket dan menjadi karamel.
  7. Olesi tangan dengan minyak goreng agar tidak lengket. Ambil adonan, pipihkan dan bentuk memanjang. Isi dengan unti kelapa secukupnya, tutup rapat adonan.
  8. Bentuk adonan lonjong memanjang mirip buah pare. Lakukan sampai adonan habis. Bentuk kerat/garis memanjang di permukaannya, bisa dengan menggunakan tusuk sate/ spatula/atau alat tumpul lainnya.
  9. Lapisi kukusan dengan daun pisang yang sudah diolesi minyak. Tata adonan kue di atasnya.
  10. Kukus sampai kue matang. Olesi permukaannya denganminyak, dinginkan.
  11. Wedai papare tepung beras khas Banjar siap disajikan.

Choipan Tepung Beras Khas Pontianak

Choipan Tepung Beras Khas Pontianak
Choipan Tepung Beras Khas Pontianak. (dok. Cookpad/@EtikSetiya)

Resep pengguna @EtikSetiya menggunakan bahan-bahan sebagai berikut:

 

Bahan Minyak bawang:

65 gr bawang putih cincang

80 ml minyak goreng

Bahan Isian:

2 buah bengkoang atau setara dengan 450 gr

20 g ebi kering

2 sdm bawang putih goreng

1/2 sdt garam (sesuai selera)

1/4 sdt lada bubuk (sesuai selera)

1/2 sdt gula pasir (sesuai selera)

3 sdm minyak untuk menumis

100 ml air (optional)

Bahan Kulit:

130 g tepung beras

25 g tepung tapioka

2 sdm minyak bawang

1/2 sdt garam (sesuai selera)

250 ml air panas

 

Cara Membuat:

  1. Siapkan semua bahan yang diperlukan.
  2. Buat minyak bawang dan bahan isi terlebih dahulu. Pertama, kupas dan cuci bersih lalu potong-potong bengkuang sesuai selera. Kedua, cuci bersih ebi, sangrai hingga kering lalu blender kasar atau bisa diulek atau ditumbuk. Ketiga, cincang bawang putih, lalu tumis hingga harum.
  3. Tumis ebi hingga harum, masukkan bengkoang, garam, lada bubuk, gula pasir dan bawang putih cincang tadi. Aduk merata, tambah sedikit air dan biarkan air dan bumbu meresap. Matikan api, sisihkan dahulu kemudian lanjut bikin kulitnya.
  4. Untuk cara membuat kulitnya, campur semua jenis tepung, garam dan minyak bawang. Didihkan air lalu tuang ke dalam bahan tepung, aduk merata sampai bisa dibentuk.
  5. Potong-potong adonan, Anda bisa timbang berat per 25 gr. Setelah itu, bentuk bulat-bulat dan pipihkan seperti di gambar.
  6. Isi dengan bahan isian bengkuang, lalu bentuk, dan kukus kurang lebih selama 10 menit. Sebelum mengukus, siapkan daun pisang untuk alas, olesi minyak atau air di permukaan daun pisang. Kemudian beri percikan air di atas calon choipan dan kukus sampai choipan matang.
  7. Setelah matang, angkat choipan dan sajikan dengan saus sambal (bisa pakai saus sambal botol). Choipan tepung beras khas Pontianak siap disajikan.
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya