Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pengalaman buruk dialami turis lokal saat pergi ke Gunung Bromo menggunakan jasa open trip sebuah operator wisata. "Niat ke Bromo bareng teman bakal seru ternyata dapat perlakuan ga baik dari tour leader travel," tulis perempuan bernama Khadijah lewat akun Instagram miliknyq @khadijah.ahya pada Rabu, 9 Juli 2024.
Ia awalnya bercerita bisa berwisata ke Gunung Bromo setelah berhasil mengajak teman-temannya yang juga berasal dari Serang, Banten. Total ia berangkat berempat, seperti terlihat dari foto yang ia unggah di depan sebuah jeep.
Baca Juga
"Pulang dari Bromo kita beli oleh-oleh, cek hp ada notif komentar dari foto yang barusan di post," lanjut Khadijah di unggahannya.
Advertisement
Komentar bernada nyinyir itu datang dari salah seorang pemilik open trip yang menuduhnya sengaja jadi peserta agar bisa membuka open trip sendiri ke Bromo. Khadijah juga mengaku salah satu tour leader memberi tahu di grup internal travel bahwa dirinya ikut trip untuk survei tanpa modal.
"Assalamualaikum ges ada berita lucu ni di ot Bromo Malang, ada travel yang survei tapi ga modal biar seakan-akan lagi bawa rombongan ke Bromo," info tour leader tersebut dari tangkapan layar di grup internal.
Khadijah juga dituduh menjelek-jelekkan nama tur operator. Di sisi lain, Khadijah tak menampik memiliki bisnis agen travel kecil, tapi jarang mengadakan open trip.Â
Mengaku Difitnah
Tuduhan yang dialamatkan tour leader Apa yang dituduhkan oleh tour leader tersebut menurutnya tidak benar. Ia pergi ke Bromo menggunakan jasa open trip agar dapat duduk manis tanpa repot mengurus semuanya sendiri.
Khadijah mengunggah di laman Instagram Story miliknya foto-foto pemandangan Gunung Bromo, tapi kebanyakan hanya pemandangan saja tanpa adanya peserta sehingga seolah-olah seperti sedang membawa peserta. Setelah tuduhan tersebut, ia pun berkomentar di grup tentang pelayanan yang kurang tapi dihapus oleh owner travel tersebut.
"Saya sangat kecewa dengan perilaku pemilik ** Travel (Private Trip) yang komentar seenaknya di lapak Instagram saya, niat mau healing malah difitnah, padahal udah bawa temen-temen. Suru ke Bromo pakai Dania Travel. TERIMA KASIH PENGALAMAN BURUKNYA," tulisnya.
Di keterangan unggahan, Khadijah juga mengungkapkan bahwa perjalanan ke Bromo sudah selesai. Namun, ia tidak menerima permintaan maaf apapun dari pihak penyelenggara open trip akibat pengalaman buruk yang dialaminya.
Â
Advertisement
Ramai di Media Sosial
Unggahan Khadijah kemudian ramai di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari warganet. Seorang warganet bahkan mengaku berniat memakai jasa travel tersebut.
"Ngeri yah kalo ada provokator tukang adu domba di usaha sendiri apalagi ke peserta loh haha takut ada korban selanjutnya ga sihhh??," tulis seorang warganet.
"Lah serius ? Nnti saya mau pake itu loh,"Â ungkap yang lain.
"Udah kebakaran jenggot ig nya Dania travel di off comment. Jadi boomerang sendiri kan jadinya. Harusnya mereka bikin aja peraturan org yg juga punya travel dilarang ikut travel Dania, biar ga ovt kayak gini sama customer nya. Takut di pansos lah, apalah," sambung warganet lainnya.
"Sbnr nya mau ikut trip itu , tp gk jdi ah utg nya udh liat post an kk, takut banget di julid in," beber warganet.
"BAD TRIP BGT! Udah bayar mahal dan perjalanan jauh. Niat mau happy2 malah dibikin kecewa. Skip bgt sm travel tsb," seru yang lain.
Gunung Bromo Selalu Ramai Wisatawan
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi favorit bagi turis lokal maupun asing. Bahkan di musim liburan, pengunjungnya selalu membludak.
Pada libur panjang Idul Adha 2024 saja, tercatat sebanyak 8.169 orang pergi ke Bromo pada periode 15--18 Juni 2024. Mengutip dari Kanal Surabaya Liputan6.com, 19 Juni 2024, Ketua Tim Data evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS Hendra Wisantara mengatakan secara detail pada 15 Juni tercatat ada 1.636 wisatawan yang terbagi dari 1.535 wisatawan Nusantara dan 101 wisatawan mancanegara.
Sementara pada 16 Juni, ada sebanyak 3.496 wisatawan Nusantara dan 47 wisatawan mancanegara, total ada 3.544 orang wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo. Kemudian pada 17 Juni tercatat total kunjungan sebanyak 2.210 orang terbagi dari wisatawan Nusantara sebanyak 2.147 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 63 orang
Serta pada 18 Juni sebanyak 772 wisatawan Nusantara dan tujuh wisatawan asing, atau total 779 orang. Menurut dia, jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai titik tertinggi pada masa libur perayaan Hari Raya Idul Adha terjadi pada 16 Juni 2024, yakni mencapai 3.544 orang atau melebihi dari kapasitas normal yang disiapkan oleh pengelola kawasan.
Advertisement