Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle ke Kolombia sejak Kamis, 15 Agustus 2024, waktu setempat, berdampak pada pelipatgandaan pengamanan. Sejumlah upaya antisipatif disiapkan, terlebih Wakil Presiden Kolombia Francia Marquez yang mengundang pasangan Sussex pernah menjadi sasaran percobaan pembunuhan pada 2019.
Mengutip Hello Magazine, Minggu (18/8/2024), lewat sederet foto terungkap bahwa petugas keamanan mengelilingi Wapres Kolombia dan pasangan Sussex saat mereka menanam pohon di sekola La Giralda di Bogota. Seorang petugas keamanan memegang perisai anti-peluru di atas kepala Harry.
Baca Juga
MailOnline melaporkan bahwa di setiap acara, anggota staf akan keluar dari mobil di depan pasangan itu sambil memegang perisai yang dikenal sebagai tas balistik untuk melindungi mereka. Perangkat tersebut terlihat dalam foto saat Meghan dan Pangeran Harry berpose bersama anak-anak sekolah dan guru mereka. Perisai tersebut juga digunakan untuk melindungi Francia Marquez.
Advertisement
MailOnline juga menerbitkan foto yang memperlihatkan anggota polisi militer bersenjata berdiri di luar sekolah dengan anjing penjaga menjelang kedatangan pasangan tersebut. Salah satu perusahaan yang menjual perangkat tersebut menggambarkannya sebagai alat yang memberikan "pengamanan dan perlindungan jarak dekat dengan kemampuan untuk membawa dan dengan cepat menerapkan perlindungan, untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka lindungi."
"Dirancang khusus agar tahan lama dan mudah dibawa namun tetap tersembunyi hingga diperlukan untuk penyebaran cepat. Tas ini menawarkan ruang penyimpanan yang memadai untuk dokumen dan barang penting dengan saku internal untuk memungkinkan peningkatan perlindungan senapan jika diperlukan."
Biaya Keamanan yang Dikeluarkan Meghan dan Harry
Sejak mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris dan menempati rumah sendiri di California, Meghan dan Harry harus menanggung biaya keamanan mereka sendiri. Forbes mencatat bahwa biaya keamanan tahunan yang harus dibayar mereka bisa mencapai USD2--3 juta (sekitar Rp31 miliar--Rp47 miliar).
Meghan dan Harry dikabarkan akan menggunakan kombinasi penjaga dan perangkat elektronik untuk menjaga rumah mereka di Montecito. Dalam film dokumenter Netflix Harry & Meghan, pasangan itu mengungkapkan bahwa mereka memiliki anggota tim keamanan yang tersebar di sekitar rumah mereka.
Tak heran bila Harry begitu ngotot menuntut pihak Kerajaan Inggris mengembalikan fasilitas pengamanan yang dicabut setelah mereka mundur. Harry memperjuangkannya lewat pengadilan, lewat pengacaranya Shaheed Fatima yang meminta Pengadilan Tinggi di London untuk mengizinkan peninjauan kembali stratusnya terkait fasilitas pengamanan yang didanai pemerintah Inggris Raya.
Dikutip dari laman People, Jumat, 8 Juli 2022, sidang itu digelar untuk menggugat keputusan yang diambil Komite Eksekutif untuk Perlindungan Keluarga Kerajaan dan Tokoh Masyarakat (RAVEC) pada Februari 2020. Hal itu berujung pada hilangnya hak Harry atas pengamanan dari kepolisian Inggris menyusul keputusannya untuk mundur sebagai anggota senior kerajaan.
Advertisement
Anggap Inggris Tak Aman untuk Meghan Markle dan Anak-anaknya
Dalam kesempatan berbeda, Harry kembali mengungkapkan kekhawatirannya tentang keselamatan keluarganya, khususnya istrinya, Meghan Markle, jika mereka kembali ke Inggris. Duke of Sussex menyatakan bahwa ancaman terhadap Meghan terlalu serius untuk diabaikan.
Mengutip dari laman People, Minggu, 26 Juli 2024, dalam wawancara terbaru untuk dokumenter Tabloids on Trial ITV yang tayang perdana pada 25 Juli, Pangeran Harry mengatakan, "Itu tetap berbahaya, dan yang dibutuhkan hanyalah satu aktor, satu orang yang membaca hal-hal ini untuk bertindak berdasarkan apa yang telah mereka baca."
"Dan entah itu pisau atau asam, apa pun itu, dan ini adalah hal-hal yang benar-benar menjadi perhatian saya. Itulah salah satu alasan mengapa saya tidak akan membawa istri saya kembali ke negara ini," sambung putra bungsu Raja Charles III.
Kekhawatiran Harry bukanlah tanpa dasar. Pada 2022, Neil Basu, mantan kepala kontraterorisme Kepolisian Metropolitan, mengungkapkan bahwa ada ancaman nyata terhadap nyawa Duchess of Sussex selama ia tinggal di Inggris. "Kami memiliki tim yang menyelidikinya. Orang-orang telah dituntut atas ancaman tersebut," kata Basu saat itu.
Teruskan Banding ke Pengadilan
Harry dan Meghan memutuskan untuk mundur dari peran kerajaannya pada 2020, dengan alasan masalah keamanan yang serius. Keputusan tersebut mendapat perhatian publik yang luas dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Harry menawarkan untuk menanggung biaya keamanan tersebut, dengan dalih untuk melindungi keluarganya. Namun, tawarannya ditolak, dan hakim Pengadilan Tinggi Peter Lane menegakkan keputusan untuk menurunkan keamanan mereka. Harry berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
"Duke tidak meminta perlakuan istimewa, tetapi penerapan aturan RAVEC yang adil dan sah, memastikan bahwa ia menerima pertimbangan yang sama seperti orang lain sesuai dengan kebijakan tertulis RAVEC," kata juru bicara hukum Harry.
Dalam pernyataan kepada Pengadilan Tinggi di London, Harry menegaskan bahwa ia membutuhkan keamanan polisi agar kedua anaknya, yaitu Pangeran Archie (5) dan Putri Lilibet (3), merasa betah di negara asalnya. "Inggris adalah rumah saya. Inggris adalah pusat warisan anak-anak saya dan tempat yang saya inginkan agar mereka merasa betah seperti tempat tinggal mereka saat ini di Amerika Serikat, kata Harry.
Advertisement