Liputan6.com, Jakarta - Petro Poroshenko menyatakan dirinya telah memenangkan pemilihan presiden langsung Ukraina. Berdasarkan jajak pendapat usai pemilihan, Poroshenko yang dikenal sebagai "Chocolate King" memenangkan lebih dari 55,9 % suara di putaran pertama.
Setelah mengumumkan kemenangan, pengusaha 48 tahun itu berjanji untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa dan memulihkan perdamaian di wilayah timur yang bergolak.
Ia juga mengatakan tidak akan pernah mengakui pendudukan Krimea oleh Rusia, wilayah yang dianeksasi oleh Moskow pada Maret lalu. Begitu pula halnya tentang hubungan Ukraina dan Rusia, dia kembali bersikap tegas.
"Kedaulatan dan integritas teritorial dari Ukraina adalah yang paling penting buat saya," ujarnya seperti dikutip BBC dalam lamannya, Senin (26/5/2014) dini hari.
Sementara pihak separatis pro-Rusia yang menguasai sebagian besar wilayah timur mengaku sangat terganggu dengan pemungutan suara itu.
Tidak ada TPS yang dibuka di Kota Donetsk dan dari seluruh wilayah hanya 7 dari 12 distrik pemilihan yang beroperasi. Para separatis ini memang mengendalikan daerah yang luas di Donetsk dan Luhansk.
Pilpres di Ukraina digelar Minggu, 25 Mei 2014. Pemerintah pusat di Kiev mengungkapkan mereka mengharapkan hasil maksimal dari pemilu tersebut. Keyakinan tersebut lahir dari antusiasme warga Ukraina yang terlihat mengantre diberbagai lokasi pemilihan di seluruh negara.
Sayangnya, pemilu kemarin masih diwarnai protes di beberapa lokasi akibat fasilitas pemilu yang kurang memadai. Atas hal itu, pemerintah menganjurkan warga untuk bersabar dan tetap melakukan pemilihan dengan tertib.
Pilpres ini digelar setelah Presiden Viktor Yanukovych digulingkan pada bulan Februari lalu di tengah protes massa terhadap kebijakan pro-Rusia yang dianutnya .
Pada Jumat lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia akan menghormati hasil pilpres dan siap untuk bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih sebagai Presiden Ukraina.
Petro Poroshenko Umumkan Kemenangan pada Pilpres Ukraina
Poroshenko berjanji untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa dan memulihkan perdamaian di wilayah timur yang bergolak.
diperbarui 26 Mei 2014, 02:12 WIBDiterbitkan 26 Mei 2014, 02:12 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini yang Harus Dilakukan jika Sudah Taubat tapi Mengulangi Maksiat, Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Erick Thohir Dapat Garansi Duel Timnas Indonesia vs Bahrain Berlangsung di Tanah Air
4 Destinasi Realistis Marcus Rashford Jika Tinggalkan Manchester United
Projo Bersiap Jadi Partai Politik, Pembuktian Jokowi Masih Kuat?
Upacara Erau, Tradisi Sakral Masyarakat Kutai Kartanegara
Dihadiri Jajaran Kabinet Merah Putih, Putri Zulkifli Hasan Membuka Workshop PAN di Surabaya
DPP PDIP Desak Polisi Tangkap Pemasangan Spanduk Negatif Jelang Kongres
Menteri Rosan Bertemu Tiga Perusahaan Raksasa Tiongkok Bahas Percepatan Investasi Mobil Listrik di Indonesia
Piala Presiden 2024 Untung Rp31,9 Miliar, Digunakan untuk Bantu Program Timnas Indonesia
Jakarta hingga Nusantara, Seperti Ini Tren Perjalanan Indonesia Tahun 2024