KPK Diminta Usut Mafia Migas di Balik Jebolnya Kuota BBM Subsidi

Kuota BBM subsidi jebol maka rakyat yang selalu disalahkan, lantaran dianggap konsumtif.

oleh Oscar Ferri diperbarui 08 Jul 2014, 00:31 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 00:31 WIB
Gedung KPK_160213
Gedung KPK (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang yang mengatasnamakan Himpunan Anti Mafia Subsidi Bahan Bakar Minyak (HAMAS BBM) unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mendesak KPK menyelidiki permasalahan pemerintah yang setiap tahunnya mengumumkan jebolnya kuota subsidi BBM.

Menurut koordinator aksi Rian, jika kuota BBM subsidi jebol maka rakyat yang selalu disalahkan, lantaran dianggap konsumtif dalam menggunakan kuota subsidi.

"Padahal rakyat selalu dibohongi, karena penyebab utama jebolnya subsidi adalah ulah dari para mafia subsidi," kata Rian lewat pengeras suara di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Mereka menilai ada mafia di belakang itu semua. Maka itu, mereka mendesak KPK segera memerika orang yang paling bertanggung jawab atas hilangnya dana subsidi BBM senilai Rp 10 triliun.

"Itu hitung-hitungan kami, selama ini kita dibodohi bahwa jebolnya kuota subsidi BBM karena pemakaian yang konsumtif," ujarnya.

Maka itu, Rian menegaskan, KPK agar segera menelusuri dugaan 'bermainnya' mafia migas di Indonesia. Hal ini harusnya sejalan dengan fokus KPK untuk menutup kebocoran uang negara di sektor migas, yang katanya mencapai ribuan triliun itu.

"Rakyat yang jadi saksi, apakah KPK benar-benar independen atau justru menjadi bagian dari lingkaran setan mafia BBM subsidi ini," tegas Rian.

Dalam aksi ini, para peserta aksi membawa sejumlah atribut unjuk rasa seperti bendera, spanduk, dan poster. Aksi mereka ini juga mendapat penjagaan dari kepolisian.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya