Ditolak 2 Sekolah, Ari 'Kulit Ular' Hanya Bisa Ujian Kesetaraan

Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Mathodah menyesalkan pihak sekolah yang menolak Ari Wibowo bersekolah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Sep 2014, 15:37 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2014, 15:37 WIB
Begini Keseharian Ari si Kulit Ular
Ari Wibowo mengisi kesehariannya dengan menjaga warung internet (warnet) dengan upah Rp. 7.000 per hari. (Liputan6.com/Benedikta Desideria)

Liputan6.com, Tangerang - Nasib Ari Wibowo, warga Pondok Pucung Kecamatan Pondok Aren, bocah si Kulit Ular yang terkena penyakit kulit bersisik yang ditolak 2 sekolah sedikit lega. Dia diminta Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), agar mengikuti ujian kesetaraan.

Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Mathodah mengatakan, meski Ari Wibowo tak bersekolah, remaja 17 tahun itu masih memiliki peluang memiliki ijazah.

"Ikut ujian kesetaraan saja. Kalau usianya 17 berarti kan sudah masuk SMA dan mau lulus, jadi nanti ikut Paket C," ungkap Mathodah, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (30/9/2014).

Sebab, menurut Mathodah, Ari Wibowo memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan. "Semua anak berhak untuk mendapat pendidikan dan punya ijazah, begitu pula dengan Ari," kata dia.

Mathodah menyesalkan pihak sekolah yang menolak. Seharusnya tak ada sekolah mana pun yang menolak Ari Wibowo untuk menimba ilmu.

"Jadinya kan menimbulkan semacam trauma. Tapi sekali lagi, dia masih bisa mengikuti ujian kesetaraan," kata Mathodah.

Sementara Kepala Sekolah di Sekolah Dasar yang terletak tak jauh dari kediaman Ari dan keluarga di Desa Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang ini mengatakan, jika sekolah memasukkan Ari, siswa lain akan ketakutan dan tak mau masuk sekolah.

Sedangkan alasan madrasah tidak bisa menerima Ari karena takut Ari tidak bisa mengikuti pelajaran. Kini, di usia 17 tahun, Ari belum pernah duduk di bangku sekolah. Untungnya dia bisa sedikit menulis dan membaca.

Nasib Ari juga sempat menjadi sorotan dunia. Kondisi memprihatinkan pada sekujur kulit tubuhnya jadi berita di salah satu laman populer Inggris. Dokter-dokter yang mengurusi Ari si kulit ular diberitakan Daily Mail, Rabu 24 September 2014, tidak mampu atau tidak mau menangani kondisi kelainan kulit langka yang dalam dunia medis disebut erythroderma.

Kelainan kulit ini dikenal juga dengan red man syndrome yang membuat sebagian atau sekujur kulit tubuhnya bersisik dan mengelupas. Kondisi erythroderma ternyata dialami oleh Ari si kulit ular sejak ia lahir. Kulitnya berganti setiap 41 jam atau dua hari sekali. (Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya