‎Seorang Taruna PIP Semarang Meninggal Usai Apel Malam

Rio Arsa Kusumabahari, seorang taruna tingkat II Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, meninggal dunia usai apel malam di kampusnya.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 16 Okt 2014, 16:48 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2014, 16:48 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Semarang - Rio Arsa Kusumabahari, seorang taruna tingkat II Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, meninggal dunia usai apel malam di kampusnya. Rio menghembuskan napas terakhir di RS Roemani Muhammadiyah Semarang yang tidak jauh dari kampus PIP Semarang di Jalan Singosari.

Berdasar penelusuran, pada Rabu 15 Oktober malam, apel malam dilaksanakan sebagai bentuk sidak kamar di asrama PIP. Digelar sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu Rio berdiri paling kiri di antara teman-teman sekamarnya tiba-tiba jatuh terlentang di kasur.

Rio kemudian dibawa ke RS Roemani yang jaraknya sekitar 200 meter dari kampus PIP. Namun sekitar pukul 01.00 WIB ia dinyatakan meninggal.

Kapolsek Semarang Selatan Kompol Yuni mengatakan, memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab kematian Rio.

"Kami memeriksa saksi-saksi. Masih dilakukan penyelidikan," kata Yuni Kamis (16/10/2014).

Jenazah Rio sudah diambil keluarga sekitar pukul 03.00 dan dibawa ke rumahnya di Kupang Dukuh RT 07 RW 02 Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Keluarga korban tidak mengizinkan dilakukan otopsi. "Tidak dilakukan otopsi karena keluarga tidak berkenan," kata Kapolsek.

Sementara itu, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang membantah adanya kekerasan yang menyebabkan tewasnya taruna tingkat II Rio Arsa Kusumabahari.

Humas PIP Hartanto mengatakan, apel malam untuk pemeriksaan kelengkapan memang rutin dilakukan. Namun pada Rabu 15 Oktober malam sekitar pukul 22.00 kemarin tiba-tiba Rio terjatuh saat berbaris.

"Dia apel, tahu-tahu jatuh. Apel checking perlengkapan itu memang ada," kata Hartanto, di ruangannya, Kampus PIP Semarang, Jalan Singosari.

Setelah terjatuh di kasur, Rio langsung dilarikan ke RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Sekitar pukul 01.00 dini hari tadi ia dinyatakan meninggal.

Menurut Hartanto, pihaknya tidak mengetahui jika Rio menderita penyakit hingga meninggal. Bahkan sebelum meninggal, Rio masih sehat.

Hartanto berjanji, jika pihak kepolisian yang masih melakukan penyelidikan menyatakan ada kekerasan, maka pelaku akan langsung dikeluarkan dan diproses hukum.

"Kami sudah membatasi agar tidak ada kekerasan. Misal ada tindak kekerasan, maka yang bersangkutan akan kita keluarkan dan diproses hukum. Teman-teman sekamarnya dimintai keterangan sebagai saksi," kata Hartanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya