Liputan6.com, Jakarta - Meski cuaca Jakarta cerah, banjir merendam Jalan Abdullah Syafei, Gudang Peluru, Jakarta Timur, Kamis (20/11/2014). Sejumlah pengendara dari arah Tebet menuju Duren Sawit pun terjebak.
Tak sedikit pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan harus mendorong motornya karena mati terendam air. Arus lalu lintas di kedua arah pun macet.
Menurut warga sekitar, Wandi, air mulai menggenangi permukaan jalan sekitar pukul 06.15 WIB. Banjir ini merupakan air kiriman dari Bogor yang pada Rabu malam kemarin di guyur hujan.
"Tadi pagi jam 06.00 jalan ini masih kering. Tapi sekitar 15 menit kemudian tahu-tahu langsung banjir. Ini banjir biasa dari Bogor," ungkap Wandi.
Baca Juga
Air yang menggenangi jalan tersebut kini sudah mencapai ketinggian 30 cm atau sebetis orang dewasa.
Sementara itu, tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa, Bogor terus menurun hingga ke angka 40 centimeter (cm) atau dalam posisi status normal pagi ini. Setelah mencapai posisi status II pada Rabu 19 November malam.
Kepala Posko Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, sejak pukul 01.00 WIB turun dari 90 cm menjadi 60 cm dan pukul 03.00 WIB berkurang kembali di angka 50 cm dan pukul 06.00 WIB menjadi 40 cm.
"Ketinggian 190 cm tadi malam itu paling tinggi setelah 3 bulan ke belakang. Alhamdulillah sekarang sudah normal. Memang bulan November ini sudah masuk musim penghujan," ungkap Andi saat dihubungi Liputan6.com di Bogor, Kamis.
Volume air yang mengalir di Sungai Ciliwung saat ini diperkirakan sebanyak 30 ribu liter per detik. "Debit air di aliran Sungai Ciliwung tersebut akan tiba di Jakarta 12 jam kemudian. Untuk itu warga yang berada di bantaran sungai untuk berhati-hati dengan kondisi saat ini," jelas Andi.
Advertisement