Liputan6.com, Jakarta - Latar belakang Jaksa Agung yang baru HM Prasetyo sebagai politisi mengundang pendapat miring. Namun, Fraksi PKS di DPR justru menghormati keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah melantik Prasetyo menjadi Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief yang memasuki masa pensiun.
"Fraksi PKS menghormati Presiden, bahwa mengangkat Jaksa Agung hak prerogatif Presiden," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2014).
Jazuli berujar, pihaknya memahami reaksi keras dari berbagai kalangan terkait keputusan Jokowi tersebut, karena latar belakang Prasetyo dari partai politik yang mengusung pemerintah. Selain itu, ada kekhawatiran yang bersangkutan tidak bisa bekerja maksimal karena bukan berlatar belakang profesional non-parpol.
"PKS memahami reaksi keras dari berbagai kalangan, karena Jaksa Agung adalah pengurus parpol tertentu yang dihawatirkan akan kehilangan objektivitas dalam melaksanakan tugas," ujar dia.
Karena itu, Jazuli berharap Prasetyo bisa bekerja secara profesional meskipun berlatar belakang politisi untuk menjawab keraguan yang ada.
"Fraksi PKS berharap Jaksa Agung yang baru bisa bekerja profesional dan objektif. Jangan sampai terpengaruh dan terjebak dengan kepentingan politik tertentu, apalagi jadi alat pukul politik. Jangan sampai ini terjadi," harap dia.
Selain itu, Jazuli juga mengimbau masyarakat luas bisa memberikan kesempatan kepada Prasetyo.
"Beri kesempatan untuk menjalankan tugas Jaksa Agung. Semua bisa melakukan kontrol, baik DPR maupun elemen masyarakat luas. Selamat bekerja," tandas Jazuli. (Ado/Yus)