Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi segera menarik Duta Besar Toto Riyanto begitu mengetahui surat kepercayaan yang disampaikan sang dubes di Istana Kepresidenan Brasil ditolak Presiden Dilma Rousseff. Hal ini terkait dengan eksekusi mati seorang warga Brasil di Indonesia dan rencana hukuman mati warga Brasil yang kedua dalam waktu dekat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK bercerita, keputusan untuk menarik Dubes Toto itu diambil 1 jam setelah surat kepercayaan yang diajukan RI ditolak Presiden Brasil.
"Malam itu juga, 1 jam setelah peristiwa itu Presiden memerintahkan tarik. Saya berkomunikasi dengan Menlu, langsung tarik," ucap pria yang karib disapa JK itu di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).
"Kan itu kejadian jam 9 pagi di Brasil, jam 9 malam (21.00) di sini (Indonesia). Kita putuskan jam 10 malam (22.00), " imbuh dia.
Pasca-penarikan Dubes Indonesia, JK mengakui hubungan diplomasi antara Brasil dan Indonesia merenggang. Dia juga belum memikirkan langkah selanjutnya pasca-penarikan Dubes Toto.
"Ya tentunya, namanya sedang begitu, sementara ini tentu dingin," ucap dia.
Lalu bagaimana dengan munculnya usulan untuk membatalkan kerjasama pertahanan dengan Brasil? JK mengaku usulan tersebut turut menjadi pertimbangan di tengah panasnya hubungan Brasil dan Indonesia.
"Ya sedang kita pertimbangkan," tandas JK. (Ndy/Mut)