Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga penggagas Koalisi Merah Putih (KMP) mengatakan Munas Golkar di Bali di bawah pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical adalah kepengurusan partai yang sah.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum Golkar Munas Ancol, Agung Laksono meminta agar Prabowo tak ikut campur dalam masalah internal mereka. Agung juga beranggapan ini bukan bentuk perlawanan dari KMP.
"Nggaklah (bukan bentuk perlawanan dari Prabowo). Saya minta keputusan dalam internal kami nggak usah ikut campurlah, biar kami selesaikan sendiri. Kami juga bisa menyelesaikan dengan cara sendiri," ujar Agung di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Menurut Agung, yang menyatakan sah atau tidaknya sebuah partai politik adalah urusan dari Kementerian Hukum dan HAM dan bukan atas nama individu lain.
"Yang menyatakan sah itu bukannya orang lain tapi Menteri Hukum dan HAM, itu ranah dia. Pemerintah pun mengadopsi keputusan Mahkamah Partai sesuai perintah Undang-Undang Parpol. Soal kalau ada yang mengatakan sah atau tidak, saya tidak perlu komentari," jelas dia.
Sebelumnya Prabowo Subianto, Kamis 12 Maret kemarin, dalam sebuah pemberitaan di televisi swasta mengatakan bahwa penyelenggara Munas Bali sebagai kepengurusan Golkar yang sah.
"Bagi saya dan bagi Gerindra yang saya pimpin, kami hanya mengakui Bapak Aburizal Bakrie, kongres (Munas) Denpasar yang kami akui. Karena kami saksi, kami hadir di situ, kami lihat semua pesertanya. Saya kan bekas orang Golkar, saya kenal semua orang. Jadi saya haqul yakin, yang saya kira yakin bahwa yang sah itu adalah Bapak Aburizal Bakrie hasil Munas di Denpasar," ujar Prabowo. (Alv/Ado)