Wakapolri: 16 WNI Ditahan Turki Bukan Rombongan Smailing Tour

Kepolisian saat ini masih mendalami informasi yang diberikan pihak berwenang Turki yang mengamankan ke-16 WNI itu.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 13 Mar 2015, 15:32 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2015, 15:32 WIB
Badrodin Haiti_20140407

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan, 16 WNI yang ditahan di Turki saat ingin menyebrang ke Suriah bukan bagian dari rombongan biro travel Smailing Tour.

"16 WNI yang ditahan di Turki bukan rombongan Smailing Tour, identitasnya berbeda," kata Badrodin Haiti di Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Meski begitu kepolisian masih mendalami informasi yang diberikan pihak berwenang yang mengamankan ke-16 WNI itu. Badrodin juga mengaku sudah mengirim personel untuk mengetahui detail identitas mereka.

"Polri sedang minta datanya ke Kemlu, selidiki background, dan kerjasama dengan Kemenlu dan BNPT untuk kirim personel Polri ke Turki," tambah dia.

Sebelumnya di Istana Kepresidenan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, 16 orang yang ditahan di Turki berbeda dengan belasan peserta tur yang dinyatakan hilang beberapa waktu lalu di Turki. Menlu mengatakan, 16 WNI yang ditahan itu bukan peserta tur.

Keterangan ini disampaikan setelah KBRI di Ankara melakukan pertemuan dengan Otoritas Keamanan Turki. Saat ini belasan orang tersebut masih diamankan Pemerintah Turki.

"Kita lakukan koordinasi lagi dengan otoritas Turki. Ada beberapa info baru yang dapat disampaikan. Pertama, confirm bahwa 16 warga Indonesia tersebut bukan merupakan 16 yang hilang dalam rombongan tur ke Turki pada akhir Februari lalu," ujar Retno di Istana, Jumat (14/3/2015).

Retno memaparkan, dari 16 WNI itu, 11 orang merupakan anak-anak, 1 pria dewasa, dan 4 perempuan dewasa. Menlu Retno Marsudi mengatakan, telah mengirim tim khusus guna mengusut alasan 16 WNI tersebut berangkat menuju Suriah. Selain itu, tim juga ditugaskan untuk meningkatkan kerjasama dibidang pencegahan terorisme dan keamanan dengan Turki. (Tnt/Sun)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya