Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri terus mendalami dugaan pembunuhan yang menewaskan Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Kepulauan Aru, Maluku, Yoseph Sairlela. Yoseph adalah saksi penting dalam penelusuran pencurian ikan serta perbudakan yang terjadi di PT Pusaka Benjina Resources (PBR) atau kasus Benjina.
Terkait itu, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Pol Budi Waseso menyebut pihaknya berjanji akan mendalami kasus tersebut.
"Kita dalami, kan sudah dilakukan autopsi. Bagaimana ya kita ikuti terus itu," kata pria yang akrab disapa Buwas itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/4/2015) malam.
Namun dia enggan berspekulasi tewasnya Yoseph disebabkan oleh kekerasan. "Hasil autopsilah yang akan menjadi penentu dugaan tewasnya Yoseph (saksi kasus Benjina)."
Ia menjelaskan, polisi memang boleh menaruh curiga, tapi tidak boleh menuduh. "Nanti hasil autopsilah yang menentukan ya, jangan spekulasi," tegas dia.
Temukan Titik Terang
Anak buah Menteri Susi Pudjiastuti itu disebut-sebut menjadi saksi kunci dugaan terjadinya illegal fishing dan perbudakan manusia di Laut Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.
Buwas menyatakan, pihaknya kini telah mendapat titik terang terhadap dugaan pelanggaran hukum tersebut.
"Ya, (kasus Benjina) terus (didalami). Sudah ada (titik terang). Insya Allah, sudah ada 3 bahan pokok yang dilakukan pendalaman," kata dia.
Hanya saja jenderal bintang tiga itu menepis kabar, pihaknya menambah tim untuk mendalami kasus Benjina.
"Oh, sudah, sudah ada tim kita di sana. 7 Orang yang sudah di sana. Hari ini (Selasa 21 April 2015) malam ini berangkat lagi ke sana 5 orang lagi," ujar Buwas.
Saat ditanyakan apakah titik terang yang dimaksud telah mengerucut terhadap pihak-pihak yang diduga pelaku, Kabareskrim enggan menanggapinya.
"Nanti kita lihat, kita buktikan ya. Ini belum bisa menentukan dari perusahaan atau jaringan apa saja," tandas Budi Waseso.
Yoseph Sairlela ditemukan tewas pada Sabtu 18 April 2015 di Hotel Treva Cikini, Jakarta. Kematian Yoseph diduga berkaitan praktik perbudakan ABK asing di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Yosef dianggap mengetahui informasi tentang PT Pusaka Benjina Resource yang terlibat dalam kasus tersebut. (Ans)
Kabareskrim: Ada Titik Terang, Kasus Benjina Didalami
Selain mendalami kasus Benjina, Bareskrim juga menunggu hasil autopsi jenazah Yoseph sebagai penentu dugaan tewasnya saksi kunci kasus itu.
diperbarui 22 Apr 2015, 07:34 WIBDiterbitkan 22 Apr 2015, 07:34 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perjalanan Bisnis Haji Isam, Sosok Pengusaha yang Bangun Grup Jhonlin
Komisi VII DPR: Direksi RRI Seolah Membenturkan PHK Karyawan Akibat Makan Bergizi Gratis
Pesona Lisa BLACKPINK Pakai Gaun Korset Transparan di Premiere The White Lotus Season 3
Sekjen PDIP ke Kepala Daerah Terpilih: Bangun Daerah dengan Kekuatan Ide, Bukan Hanya Anggaran
Tidak Perlu Bingung, Ini Cara Membuat Bumbu Olesan Ikan Bakar
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran BPJS Kesehatan Gratis untuk Pengguna Telegram
Manchester United Bidik Superstar Muda Barcelona, Siapkan Tawaran Rp600 M
350 Caption Romantis Singkat Tidak Alay untuk Pasangan
Sahur Jam Berapa WIB? Panduan Lengkap Waktu Sahur yang Tepat
Billy Syahputra Ungkap Keinginannya Jika Berumah Tangga, Berangan Punya Banyak Anak
Klasifikasi Adalah: Memahami Konsep dan Penerapannya dalam Berbagai Bidang
Hong Kong Diminta Perluas Derivatif Aset Virtual demi Genjot Pertumbuhan Pasar