Liputan6.com, Solo - Presiden Jokowi memang sudah lama terkenal bersahaja dan merakyat. Dalam beragam kesempatan Jokowi tak pernah menampilkan kemewahan. Lihat gaya busana saat memangku jabatan orang nomor 1 di Indonesia: celana bahan hitam dan kemeja putih, kerap dikenakannya.
Kesan sederhana dan merakyat juga ditunjukkan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo tersebut saat akan menikahkan putranya, Gibran Rakabuming Raka dengan Putri Solo 2009, Selvi Ananda. Tak ada yang mewah layaknya para pemuka dan pejabat lainnya.
Selain pesta pernikahan yang semua sudah diatur sedemikian rupa pada lusa atau Kamis 11 Juni mendatang, Jokowi mengundang ratusan tamu dari berbagai kalangan. Dari menteri-menteri dalam Kabinet Kerja, petinggi-petinggi instansi negara hingga perwakilan duta-duta besar negara sahabat yang ada di Indonesia.
Tapi Jokowi tak melupakan masyarakat Solo, warga yang pernah dipimpinnya saat masih menjadi Walikota Solo beberapa tahun lalu. Kalangan rakyat kecil turut dilibatkan Jokowi untuk mendukung pelaksanaan pernikahan Gibran-Selvi. Yakni, melibatkan ratusan tukang becak sebagai pengantar tamu undangan.
Tak kurang dari 200 tukang becak yang ada di Kota Solo dilibatkan. Mereka akan mengantar para tamu undangan dari Lapangan Sumber menuju tempat resepsi digelar, yakni di Gedung Graha Saba Buana. Rencananya, seluruh tamu undangan akan turun dari kendaraan mereka di Lapangan Sumber. Kemudian perjalanan ke Graha Saba Buana yang berjarak sekitar 700 meter itu dengan menumpang becak.
Tentunya, pelibatan tukang becak yang menjadi representasi rakyat kecil itu membuat bangga mereka. Hal itu yang diakui Ketua Pengayuh Becak Solo Grand Mal (SGM), Ukar Sukardi.
"Kebanggaan tersendiri bagi kami bagi supir becak. Ini menjadl kebanggaan karena beliau (Jokowi) merakyat sekali," ujar Ukar di Solo, Selasa (9/6/2015)
Selanjutnya: Dibayar Rp 200 Ribu
Dibayar Rp 200 Ribu
Dibayar Rp 200 Ribu
Tak cuma panitia acara yang sibuk mempersiapkan pernikahan, tetapi 200 becak ini juga melakukan hal serupa. Agar terlihat bersih, becak-becak bahkan sudah dimandikan.
"Biar cling, kinclong," kata Ukar yang sudah mengayuh becak sejak tahun 1982 itu.
Selain membersihkan becak, Ukar juga mengakui, ada pesanan langsung dari Jokowi. Para tukang becak ini diminta menjaga segala kebersihan yang ada. Termasuk menjaga sikap mereka selama mengantar para tamu undangan.
"Berlaku sopan santun, menjaga kebersihan. Kebersihan badan, kebersihan hati, dan kebersihan berbicara ini yang kita jaga. Karena kita orang Jawa terkenal dengan sopan santun," kata dia.
Karena itu, saat hari-H nanti, para penarik becak ini juga akan diberi sentuhan dalam penampilannya. Jika selama ini, pakaian pengayuh becak sekadarnya, maka saat hari-H berbeda. Mereka akan diberi lurik dan belankon, lengkap dengan celana panjang dan sepatu pantofel.
"Biasanya pakai sandal jepit, ini lain dari yang lain. Hari istimewa pokoknya," ujar Ukar.
Penggagas bersih-bersih becak, Kopral, menambahkan para tukang becak itu akan mendapat bayaran dalam mengantar tamu undangan. Mereka dibayar sebesar Rp 200 ribu setiap orang pada hari-H nanti.
"Rp 200 ribu sehari itu. Jadi rezeki juga buat mereka," imbuh Kopral.
Kopral menjelaskan, pelibatan becak ini juga bagian dari promosi Kota Solo terhadap transportasi tradisional tersebut. Apalagi, becak sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Lantaran itulah, dia mengakui Jokowi hendak menjauhkan dari kesan mewah dalam pernikahan Gibran-Selvi dengan pelibatan becak ini.
"Sekalian promosi becak di Solo. Kalau yang mewah-mewah kan susah ya, kalau sederhana begini semua orang mau kontribusi. Apalagi ini banyak tamu asing juga katanya, ya promosi dong. Bayangkan Wapres (Jusuf Kalla) nanti naik becak. Unik kan," papar Kopral.
Selanjutnya: Mereka yang Tak Dilibatkan
Advertisement
Mereka yang Tak Dilibatkan
Mereka yang Tak Dilibatkan
Meski melibatkan 200 tukang becak, namun tidak semua tukang becak turut dilibatkan untuk mengantar tamu undangan pernikahan Gibran-Selvi. Sebab, ada sekitar 15 ribu penarik becak di Kota Solo. Salah satunya Tri Raharjo.
Pria 37 tahun itu tidak menjadi bagian 200 tukang becak pengantar tamu undangan. "Enggak ikut, Mas. Enggak terpilih. Karena kan ada 15 ribuan tukang becak di Solo ini," ujar Tri.
Tri sudah 7 tahun menjadi pengayuh becak di Solo. Dia pun sudah mengetahui bagaimana merakyatnya keluarga Jokowi. Karenanya, sejak awal dia sangat berharap dapat berpartisipasi dalam pernikahan Gibran-Selvi.
"Semua warga Solo kenal sama Pak Jokowi dan keluarga. Makanya saya berharap bisa ikut jadi pengantar tamu," tutur Tri.
Menurut Tri, dia sempat ditawari oleh Paguyuban Tukang Becak Kota Solo untuk ikut. Tapi ternyata kuota tukang becak pengantar tamu dibatasi hanya 200 orang. Jadilah dia bersama tukang becak lainnya harus menjadi 'penonton' saat hari-H nanti.
"Ya kan yang milih bukan saya. Karena terbatas, dari Pemkot Solo dipilih cuma 200 orang," beber tukang becak yang mangkal di sebuah hotel di Solo ini.
Dia pun kecewa karena tak bisa berpartisipasi. Padahal berpartisipasi sebagai pengantar tamu undangan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
"Bukan soal bayarannya, tapi karena kebanggaan. Siapa yang ndak bangga bisa jadi pengantar tamu-tamu undangan di nikahan Pak Jokowi (pernikahan putra Jokowi)? Makanya, saya bilang saya kecewa. Tapi ya sudahlah," pungkas Tri Raharjo. (Ans/Yus)