Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini pemerintah tengah mendalami dugaan kaitan antara kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) --pimpinan Santoso di Poso, dengan teror bom di Bangkok, Thailand.
Kelompok Santoso terlibat baku tembak dengan regu polisi yang melakukan aksi penyergapan kelompok bersenjata di Poso pada Rabu 19 Agustus 2015 lalu.
"Nanti siang saya akan ketemu lagi dengan Kapolri, memadukan antara kegiatan di sana (Poso), apa ada kaitan dengan tempat lain, dan apa juga kaitan dengan kemarin di Bangkok atau sebagainya," ujar Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (21/8/2015).
Luhut mengatakan, polisi tengah mengejar terduga anggota jaringan teroris di Poso. Dalam operasi ini, 1 anggota polisi yaitu Inspektur Polisi Satu (Iptu) Brayen Theophani tewas, setelah terlibat baku tembak saat mengejar terduga anggota teroris MIT.
"Poso memang kita lagi kejar, kemudian dari Kapolri kemarin, saya dilapori mengenai pergerakan mereka," ungkap dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Iptu Brayen tertembak pada Rabu 19 Agustus 2015 sekitar pukul 14.30 Wita di Poso. Pada saat itu, dia memimpin 2 regu Brimob dan tengah mengevakuasi mayat tereduga teroris bernama Urwah alias Bado.
Namun dalam perjalan, regu Brimob itu diduga dihadang kelompok teroris pimpinan Santoso. Alhasil, kontak tembak pun terjadi sekitar pukul 16.45 Wita. Posisi Iptu Brayen saat itu hendak menyeberang sungai dan tertembak di rusuk kanan.
Sementara, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charilyan memastikan ada anggotanya yang tewas dalam operasi perburuan teroris di Poso. "Iya, memang ada yang tewas, 1 orang perwira, Iptu Bryan," singkat Anton.
2 Ledakan bom meneror Bangkok. Teror pertama terjadi di pusat kota pada Senin 17 Agustus 2015 malam di dekat Kuil Erawan. Sebagian besar korban tewas dalam serangan itu merupakan warga Thailand berkebangsaan China. Adapula warga Hong Kong, Inggris, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Sehari setelah itu, terjadi lagi teror bom pada Selasa 18 Agustus. Bahan peledak dilemparkan dari jembatan dan masuk ke dalam air di Sungai Chao Praya di Bangkok. Tidak ada yang terluka, tetapi pihak berwenang belum mengetahui apakah ini ada hubungannya dengan teror bom pertama. Pemerintah Thailand mencurigai 3 orang yang diduga sebagai pelaku teror bom Bangkok. (Rmn/Mut)
Kelompok Santoso Ada Kaitan Teror Bom Bangkok?
Luhut mengatakan, polisi tengah mengejar terduga anggota jaringan teroris di Poso.
diperbarui 21 Agu 2015, 15:55 WIBDiterbitkan 21 Agu 2015, 15:55 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berbincang dengan Ketua DPR RI Setya Novanto, Jakarta (2/4/2015). Kedatangan Luhut dalam rangka berkordinasi terkait pelaksanaan dan peringatan KAA ke-60 di Bandung. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Throttle Body, Komponen Vital Pengatur Performa Mesin Mobil
Fungsi Paragraf, Pengertian, Jenis, dan Cara Menyusunnya
Pesan Menyentuh Gus Baha, Jangan Hina Agama Lain jika Ingin Jaga Kehormatan Islam
Pesan Natal 2024 Uskup Agung Jakarta: Ingatkan Tugas Pemimpin untuk Melayani, Bukan Dilayani
VIDEO: Begini Respons PDIP Setelah Hasto Kristiyanto Ditetapkan Menjadi Tersangka
7 Potret Terbaru Sumanto ‘Pemakan Mayat’ Jadi Selebgram, Mulai Kebanjiran Job
Deretan Artis Tanah Air yang Terseret Kasus Narkoba pada 2024, Gemparkan Dunia Hiburan
Ucapan Hari Natal Anies Baswedan di Medsos Tuai Pujian, Tulis Kalimat yang Disebut Menyejukkan
Ada Denny Sumargo dan Olivia Allan, 7 Pasangan Artis yang Dikaruniai Buah Hati Pertama di 2024
Mahasiswa Unej yang Tewas Melompat dari Lantai 8 Gedung Kampus Dikenal Pendiam, Kampus Pastikan Tak Ada Bullying
Berapa Kadar Gula Normal untuk Usia 40 Tahun? Ini Penjelasan Lengkapnya
Gembong Narkoba Fabio Ochoa Bebas Usai Dibui 20 Tahun di AS, Korban Kartel Medellin Tuntut Keadilan