Liputan6.com, Jakarta - Bareskrim Polri tengah menangani kasus yang membelit Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) yang telah menjadi tersangka. Pihaknya juga berjanji akan mengumumkan siapa Capim KPK yang telah dijadikan tersangka, Senin 31 Agustus 2015.
Pengamat sekaligus Ketua Komite Indonesia Bersih (KIB) Adhie Massardi mengapresiasi langkah yang dilakukan Bareskrim. Menurut dia, langkah itu sangat tepat sebelum yang bersangkutan dijadikan sebagai Pimpinan KPK. Ia berharap kasus 'Cicak Vs Buaya' tidak terjadi lagi pada periode KPK selanjutnya.
"Kalau kita tahu masalah-masalah di awal kan lebih bagus. Sehingga mengurangi konflik seperti 'Cicak vs Buaya' dan lain-lain. Jangan setelah jadi komisioner (KPK) baru diproses. Jadi ini langkah maju polisi," ujar Adhie saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).
Adhie pun meminta kepada 9 srikandi Pansel KPK agar berkoordinasi dengan Bareskrim Polri. Ia berharap Pansel secepatnya mengetahui siapa Capim KPK yang telah 'di-stabilo merah' oleh polisi sebelum nama-nama itu diserahkan ke Presiden Jokowi.
"Harus ditindaklanjuti. (Pansel KPK) agar minta polisi mempercepat itu. Kalau enggak ditanggapi berarti ada masalah di kepolisian," tutur dia.
Tak hanya kepada Pansel, mantan Juru Bicara Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini juga mengingatkan kepolisian agar segera membeberkan nama Capim KPK yang bermasalah sebelum memasuki tahapan seleksi selanjutnya.
Jelaskan ke Publik
"Sebelum proses seleksi lebih lanjut, polisi memang harus jelaskan ke publik lewat tindakan hukum sesuai dengan yang disampaikan. Setelah ini kan masih ada proses lagi di DPR. Sebelum diserahkan ke DPR harus sudah ditindaklanjuti," pinta Adhie.
Namun jika polisi tidak segera memberitahukan nama Capim KPK yang bermasalah, hal itu justru akan menghambat kinerja lembaga antirasuah itu. Bahkan saat menjadi pimpinan KPK, yang bersangkutan akan tersandera seperti 2 komisioner non-aktif sebelumnya, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
"Tapi kalau polisi enggak kunjung jelaskan proses ini, maka itu menyandera salah satu kandidat Komisioner KPK," tukas Adhie.
Adhie juga meminta masyarakat untuk ikut mengawasi proses hukum Capim KPK yang telah dijadikan tersangka ini. Sehingga dapat membuktikan kinerja kepolisian sudah benar dalam mengawasi dan membantu Pansel KPK dalam memilih orang-orang yang bersih untuk memimpin lembaga antikorupsi.
"Jadi kalau sudah tersangka, kita ikuti apakah betul-betul memiliki kesalahan-kesalahan yang melanggar undang-undang dan lainnya. Ini harus kita ikuti agar clear, sehingga KPK jadi bersih, dan polisi menegakkan hukum dengan benar," pungkas Adhie. (Ans/Ali)
Bareskrim Diminta Umumkan Tersangka Sebelum Calon Pimpin KPK
Langkah Bareskrim Polri dinilai sangat tepat sebelum yang bersangkutan dijadikan sebagai pimpinan KPK.
Diperbarui 30 Agu 2015, 20:03 WIBDiterbitkan 30 Agu 2015, 20:03 WIB
Salah satu anggota Pansel KPK, Yenti Garnasih memberikan keterangan pers di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Pansel akan berkoordinasi dengan Bareskrim untuk melihat rekam jejak Capim KPK yang lulus tahap III. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
15 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Jarang Diketahui
Retret Kepala Daerah, Kepala BGN Akan Isi Materi Peran Pemda dalam Program MBG
Wamendag Pede Ekspor UMKM di 2025 Tembus Rp 306,62 Triliun
Contoh Menjelaskan Kepribadian Diri Sendiri: Panduan Lengkap dengan Tips dan Contoh
Penyebab Penyakit Gula Kering, Waspadai Sebelum Terlambat
Huawei Mate XT Lolos TKDN, Lampu Hijau Rilis di Indonesia?
PDIP Buka Suara Soal Prabowo Maju di Pilpres 2029: Hubungan dengan Gerindra Tetap Erat!
Elvy Sukaesih dan Wirdha Sylvina Berdamai, Kenang Momen Saat Kembali Bertemu
Tujuan Karya Seni Rupa: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Ada Danantara, BEI Siapkan Instrumen Paling Cocok Untuk Galang Dana
Ramadan Aman & Nyaman: Kiat Jaga Gula Darah dan Lambung Tetap Aman Saat Puasa Ramadan
SBY Minta Demokrat Kawal Danantara dan Semua Program Prabowo