Fahri Hamzah: Saya Enggak Percaya PAN Gabung Pemerintah

Menurut Wakil Ketua DPR ini, semua partai mendapat tawaran dari Presiden Jokowi untuk bergabung dengan pemerintah.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Sep 2015, 16:45 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 16:45 WIB
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah tidak percaya dengan kabar Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan pemerintah. Menurut dia, PAN masih bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) atau koalisi di luar pendukung ‎pemerintahan Jokowi-JK.

"Saya enggak percaya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015).
‎
Menurut Wakil Ketua DPR ini, semua partai mendapat tawaran dari Presiden Jokowi untuk bergabung dengan pemerintah. Jokowi juga sering berkomunikasi dengan para pimpinan partai termasuk PKS.

"Ya pembicaraannya‎ keputusannya KMP akan kompak, sebab semua ditemuin satu-satu. Dalam pertemuan terakhir, Pak Zul (Zulkifli) hadir, dan dia bicara cukup komprehensif. Kita satu suara," ujar Fahri.

Senada dengan Fahri, politikus PKS lainnya, Mahfudz Siddiq menyatakan, hingga saat ini KMP masih solid di luar pemerintahan termasuk PAN di dalamnya.
Menurut dia, jika anggota KMP ada perubahan arah politik,‎ maka akan disampaikan dalam forum atau pertemuan antara petinggi KMP.

"Sepanjang saya tahu posisi KMP saat sebelum reshuffle Pak Prabowo sudah beri pernyataan KMP tetap di luar pemerintahan dan diamini semua anggota KMP. Jadi kalau sekarang ada tanda-tanda perubahan sikap dari anggota KMP, menurut saya etika politiknya harus disampaikan dalam forum koalisi, karena selama ini semua urusan koalisi selalu dibicarakan bersama," tutur Mahfudz.

Ketua Komisi I DPR ‎ini berujar, sebaiknya PAN segera melakukan pertemuan dengan petinggi KMP untuk memberikan pernyataan terkait kabar tersebut.

"Saya kira PAN harus meluruskan kabar tersebut, KMP tidak meminta tapi PAN perlu meluruskan maksudnya apa," tandas Mahfudz. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya