4 Ajaran Nabi Muhammad yang Dipakai Ahok Pimpin Jakarta

Ahok yakin masyarakat secara otomatis akan memilih pemimpin yang jujur, amanah, dan adil.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Okt 2015, 13:02 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015, 13:02 WIB
20150901-Peresmian-Gerai-Pajak-Jakarta-Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama saat meresmikan gerai pelayanan pajak di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Gerai layanan terpadu merupakan kerjasama antara Dirjen Pajak KPP dan Pemprov DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Meski bukan seorang Muslim, Ahok ternyata memakai prinsip-prinsip ajaran Nabi Muhammad dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat publik.

Hal ini diungkapkan Ahok saat dia ditanyakan tentang hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) baru-baru ini, yang memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu lebih unggul dari calon-calon lawannya di Pilkada DKI 2017. Ahok bahkan lebih unggul dari Walikota Bandung Ridwan Kamil dan mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Menanggapi ini, Ahok mengatakan cara yang dilakukannya selama ini sudah benar. Dia menyakini masyarakat secara otomatis akan memilih pemimpin yang jujur dan tidak terima suap.

"Saya selalu yakin kalau kamu jadi pejabat kamu jujur, enggak terima suap, kamu adil, enggak berpihak sama siapapun dan kamu kerja dengan baik, pasti dipilih," kata Ahok di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2015).

Untuk menjadi pemimpin, dia menerapkan sifat dan karakter Nabi Muhammad yang diajarkan kepadanya saat menimba ilmu di sekolah Islam dulu.

"Misalnya Nabi Muhammad lah, kalau kamu Siddiq, Fathanah, Amanah, dan Tabligh pasti masyarakat pilih. Jadi kamu enggak pernah diajarin pilih yang seakidah, seagama dari Nabi," jelas Ahok.

Meski lebih unggul dalam survei tersebut, Ahok tidak mau banyak berandai-andai. Saat ini, dia lebih memilih terus bekerja melayani masyarakat dan membangun Jakarta.

"Prinsip dan teori ini berlaku selama kamu jujur, adil, amanah dan fathanah akan dipilih orang. Tapi saya kira, ya sudah kita kerja aja," tutup Ahok.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya terkait Pilkada DKI Jakarta 2017, Rabu 14 Oktober 2015. Hasil survei ini menunjukkan Gubernur Ahok unggul jauh dari para bakal calon pesaingnya.

Dalam survei itu, mayoritas responden mendukung Ahok kembali memimpin DKI Jakarta. Ahok mendapat dukungan 23,5 persen, sedangkan Ridwan Kamil 3 persen, dan Fauzi Bowo atau Foke 2,1 persen.

Sementara nama-nama lain yang terbuka kemungkinan bisa menjadi calon lawannya, seperti Tri Rismaharini, Tantowi Yahya, Jokowi, Abraham Lunggana, Sutiyoso, Djarot Syaiful Hidayat sampai Dahlan Iskan, presentase dukungannya di bawah Fauzi Bowo. (Sun/Bob)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya