41 Anak Meninggal Misterius di Distrik Mbuwa Papua

Uji laboratorium sampel darah menunjukkan hasil negatif akan virus malaria.

oleh Katharina Janur diperbarui 23 Nov 2015, 19:20 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 19:20 WIB
20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Wamena - Sebanyak 41 anak berusia di bawah 7 tahun meninggal dunia sepanjang November di Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga, Papua. Dinas kesehatan setempat telah mengirimkan tim medis bantuan dari Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, untuk menolong pengobatan anak-anak di distrik tersebut.

Petugas analis Puskesmas Kota Wamena yang ikut serta ke Distrik Mbuwa, Yan Hubi, menyebutkan saat ini pihaknya sedang memeriksa sampel darah dari anak-anak yang meninggal dunia. Dugaan sementara, kematian anak-anak itu diduga akibat wabah malaria.

Pasalnya, gejala yang diderita para korban mirip dengan penderita malaria. Mereka mengalami flu, demam, dan buang air besar terus-menerus.

"Anehnya, sampel darah yang telah dilakukan uji laboratorium semuanya negatif akan virus malaria. Kami masih terus berusaha mencari tahu penyebab kematian ini,” ungkapnya ketika dihubungi Liputan6.com di Wamena, Senin (23/11/2015).   

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, pemerintah setempat masih menyiagakan sejumlah petugas medis di Distrik Mbuwa.

"Sampai hari ini, masih ada Dokter Susan dan beberapa petugas medis yang berada di Distrik Mbuwa untuk mengobati masyarakat,” papar Yan.


Selain anak-anak, sebagian besar hewan ternak milik warga juga alami mati mendadak. Kepala Distrik Mbuwa Erias Gwijangge menyebutkan kematian hewan ternak itu terjadi sebelum kematian anak-anak itu.

“Kematian hewan ternak, seperti babi dan ayam, terjadi sebelum adanya kematian anak-anak.Kami tidak tahu apakah ada kaitannya dengan kematian anak-anak ini,” jelas Erias.

Sebelumnya, wabah malaria pernah menyerang warga setempat pada 1998 lalu saat kemarau panjang terjadi di wilayah Nduga, Pegunungan Tengah Papua. Ratusan orang meninggal dunia saat wabah menyerang.

Kemarau juga dialami warga di Kabupaten Nduga selama beberapa bulan terakhir hingga menyebabkan sejumlah kebakaran lahan di daerah itu. Hujan baru turun pada November ini tetapi disertai kematian mendadak pada hewan ternak dan anak-anak.

Kabupaten Nduga merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya yang diresmikan menjadi kabupaten definitif pada 21 Juni 2008. Kabupaten Nduga terbagi atas 8 distrik dengan populasi penduduk 97.274 jiwa memiliki luas 2.168 kilometer persegi. Kabupaten Nduga berada di bawah Puncak Trikora di atas ketinggian 1500-2000 meter dpl dengan suhu berkisar 14,5 - 24,5 derajat Celcius. (Din/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya