Liputan6.com, Manado - 2 Hari setelah pemerintah secara resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), premium justru sulit diperoleh. Kelangkaan premium ini ditemui di hampir stasiun pengisian bahan bakar untuk umum atau SPBU yang ada di Sulawesi Utara.
Pantauan Liputan6.com hingga Kamis malam 7 Januari 2016, warga masih kesulitan mendapatkan BBM jenis premium. Kelangkaan premium ini terjadi di sejumlah pom bensin mulai dari Kota Manado, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan.
"Saya kebetulan melakukan perjalanan panjang dari Manado ke Ratahan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Beberapa SPBU yang saya singgahi, termasuk di Tomohon dan Minahasa tidak ada stok premium," ucap Litta Aruperes, warga Kelurahan Wenang Selatan, Manado.
Baca Juga
Menurut Litta, dia terpaksa harus membeli bensin eceran yang dijual warga di pinggiran jalan. Sejumlah SPBU memang memasang papan pengumuman bahwa stok premium habis. Sementara yang lainnya tidak melakukan itu, sehingga mengecoh pelanggan.
"Saya sudah antre sekitar 1 jam di SPBU Amurang, Minahasa Selatan. Tiba giliran akan mengisi, ternyata petugas sampaikan yang ada hanya pertamax," tutur Ady Putong, warga Kelurahan Taas, Manado.
Terkait keluhan warga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Asisten II Bidang Perekonomian, Sanny Parengkuan menyatakan, mereka segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
Secara terpisah, Sales Executive BBM Retail Pertamina Manado, Arief Rachman mengakui 2 hari pascaturunnya harga BBM, permintaan premium di Sulut mengalami lonjakan.
"Untuk premium per hari naik 15%. Untuk kekosongan di sejumlah SPBU, akan segera teratasi karena premium sedang dalam proses distribusi menuju SPBU," beber dia.