Ahok: Mana Ada Negara Kalah Sama Preman Kalijodo

Proses penertiban akan didahului dengan penyampaian surat peringatan 1 hingga 3. Sampai akhirnya nanti ditertibkan Surat Perintah Bongkar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Feb 2016, 10:44 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 10:44 WIB
Ahok Beri Kuliah Anti Korupsi
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama hadir dalam diskusi ‘Pilkada Langsung dan Praktek Bandit Anggaran’di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (12/4/2015). Tampak, Ahok saat memberikan pernyataan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI Jakarta sudah bertekad menertibkan kawasan Kalijodo. Meski harus menghadapi para preman yang diduga menjaga lokasi ini, penertiban tetap akan dilakukan.

"Mana ada sih negara kalah sama preman," ucap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/2/2016), saat disinggung soal tantangan warga Kalijodo terkait penertiban kawasan tersebut.

Proses penertiban akan didahului dengan penyampaian surat peringatan 1 hingga 3. Sampai akhirnya nanti ditertibkan Surat Perintah Bongkar (SPB).

"Itu kan melibatkan 2 wali kota, Utara dan Barat. Kita akan kirim SP 1, saya sudah minta kasih SP 1 dulu, SP 2, SP 3, SPB. Begitu masuk SPB pasti kita akan minta bantuan polisi dan tentara," kata Ahok.

Rencana pembongkaran Kalijodo memang sudah sejak lama. Hanya saja, Pemprov terpaksa memilih revitalisasi Waduk Pluit sebagai prioritas utama, sehingga pembongkaran tak kunjung terlaksana.

"Nah, kita kerjakan itu dulu. Karena rusun tidak tersedia cepat. Makanya kita tunda. Tadi kita berpikir, sekarang kan mau bangun lagi 10 hektar yang Muara Baru, saya lagi data. Nah, orang-orang ini musti didata kan, dagangnya apa, bengkel atau apa," ucap Ahok.

"Nah, 10 hektar kita mau bikin 10 blok. Nah, kita pikir kita mau bangun sekalian daerah sekitar itu Kedung Panjang, Kalijodo, itu kita mau masukin kalau yang dagang, tapi tertunda. Tapi setelah kejadian Fortuner saya pikir kalau dibiarin terus nanti korban lagi korban lagi. Ya sudah kita utamain bersih dululah," pungkas Ahok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya