Pemkab Aceh Selatan Terima Bantuan Alat Penunjang Bencana Alam

Prof Dr M. Mas'ud, secara simbolik memberikan bantuan kendaraan penunjang operasional penanggulangan bencana alam.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Feb 2016, 02:40 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 02:40 WIB
Pemkab Aceh Selatan Terima Bantuan Alat Penunjang Bencana Alam
Prof Dr M. Mas'ud, secara simbolik memberikan bantuan kendaraan penunjang operasional penanggulangan bencana alam.

Liputan6.com, Nanggroe Aceh Darussalam Kementrian Sosial Republik Indonesia memberikan bantuan berupa alat penunjang operasional penanggulangan bencana alam kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, NAD, Senin (15/02/2016) siang waktu setempat.

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan yang terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal menjadikannya sebagai salah satu daerah yang rawan akan bencana alam.

Faktor alam serta bencana alam yang sering terjadi di daerah tersebut menjadi salah satu alasan penting Kementrian Sosial dalam memberikan perhatian khusus berupa alat-alat penunjang operasional penanggulangan bencana alam.

Prof Dr M. Mas'ud, Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan SDM dan Program Kemensos, dalam hal ini mewakili Menteri Sosial memberikan kata sambutan, sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolik kepada warga setempat di Kampung Siaga Bencana (KSB) yang berlokasi di Trumon Tengah, Kab. Aceh Selatan.

Anggota TAGANA sedang mencba satu dari tujuh dapur umum lapangan yang diberikan oleh Kemensos RI.

Bantuan yang diberikan antara lain, 1 unit RTU (Rescue Tactical Unit ), 7 Unit Dapur Umum Lapangan, 1 unit truk kayu, 1 unit tangki air, dan 21 unit motor trail.

"Dari total 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, Aceh Selatan salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari menteri sosial. Karena itu sesuai dengan tugas pokok kementrian sosial, kami selalu ada dalam memberikan bantuan kepada warga miskin, terkena bencana alam, maupun bencana sosial."


Tak hanya bantuan alat penunjang operasional, Kemensos turut serta dalam merehabilitasi rumah-rumah penduduk tak layak huni melalui program Rutilahu (Rumah tidak layak huni). Program tersebut ditujukan untuk mewujudkan tempat tinggal yang layak bagi segelintir warga miskin di Aceh Selatan.

Saat ini telah ada lima puluh unit rumah di pantai timur dan utara yang telah direhabilitasi. Kedepannya jumlah ditargetkan mencapai sepuluh kali lipat dari jumlah saat ini atau sejumlah lima ratus unit rumah.

Prof Dr M. Mas'ud, Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan SDM dan Program Kemensos berfoto bersama anggota TAGANA (Taruna Siaga Bencana).

Dalam hal penangulangan bencana, Kemensos mengajak masyarakat untuk turut proaktif menanggulangi bencana alam melalui program Tagana (Taruna Siaga Bencana). Tagana merupakan perwujudan dari penanggulangan bencana bidang bantuan sosial berbasis masyarakat. Anggotanya merupakan relawan dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang bantuan sosial.

"Situasi alam di Aceh Selatan terbilang aneh, bahkan cuaca terik seperti ini bisa tiba-tiba datang banjir bandang. Untuk menghadapi banjir kami membuat tanggul-tanggul besar untuk mencegah banjir. Dengan bantuan dari Kemensos sangat membantu tapi belum cukup bila mengingat luasnya wilayah Aceh Selatan" kata Sekda Aceh Selatan, Hermaini.

Lebih lanjut Mas'ud mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua bagi Kementrian Sosial Republik Indonesia dalam bekerja keras membantu kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Kedepannya ia berharap seluruh elemen masyarakat, TNI, Polri, dan lembaga lain untuk terus bahu membahu menanggulangi segala bentuk bencana alam maupun sosial yang terjadi di masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya